Cerita Pengalaman Buruk Soimah soal Petugas Pajak, Dianggap Kayak 'Maling lah'

- 8 April 2023, 15:31 WIB
Cerita Pengalaman Buruk Soimah soal Petugas Pajak, Dianggap Kayak Maling lah
Cerita Pengalaman Buruk Soimah soal Petugas Pajak, Dianggap Kayak Maling lah /@Puthutea twitter / foto diri ig @showimah/


KabarDKI.com - Ada sebuah pengalaman buruk soal Petugas pajak dari artis Soimah Pancawati. Ia meceritakan pada 2015 lalu, orang pajak datang ke rumahnya tanpa ada permisi.

Belakangan ini isu mengenai Petugas pajak membuat masyarakat geram. Apalagi adanya penganiayaan yang dilakukan seorang anak mantan Ditjen Pajak, hingga terkuak kasus pencucian uang oleh ayahnya.

Pengalaman buruk pun dialami Soimah Pancawati soal Petugas pajak yang tak miliki sopan santun. “Tiba-tiba sudah di depan pintu yang seakan-akan saya tuh mau melarikan diri,” kata Soimah dalam sebuah wawancara di Youtube.

 Baca Juga: Dugaan Artis Insial R dalam Pusaran Kasus Rafael Alun Trisambodo, Begini Kata Ahmad Sahroni

Pengalaman buruk lain dari Soimah, saat dirinya membeli rumah seharga Rp 430 juta dengan cara dicicil. Hambatan datang dari Petugas pajak karena tidak percaya, rumah di daerah itu ditaksir harganya Rp650 juta.

“Lho tapi kan aku beli Rp 430 juta. Nggak mungkin masa Soimah beli rumah harga Rp 430 juta. Lha emang ada ukurannya Soimah harus beli rumah harga berapa miliar gitu?” timpalnya.

Tak berhenti di situ saja, pengalaman buruk lainnya berlanjut soal Pendopo Tulungo yang Soimah bangun di Yogyakarta. Tujuannya untuk mewadahi para seniman.

“Pendopo belum jadi, udah dikelilingi sama orang pajak,” paparnya.

Ia mengatakan pendopo itu didatangi petugas pajak, diukur dari pukul 10 pagi sampai 5 sore.

“Direkam, difotoin, saya simpan fotonya siapa yang ngukur, masih ada fotonya saya simpan,” kisahnya.

Lantas Soimah heran dengan petugas pajak itu sebenarnya tukang atau apa, menurutnya bisa-bisanya mengukur dari 10 pagi sampai jam 5 sore.

“Arep ngopo?” tanya Soimah.

Akhirnya, Pendopo Tulungo itu disimpulkan nilainya hampir Rp50 miliar. Padahal ia yang bangun, belum tahu total habisnya berapa.

“Orang belum rampung total,” katanya.

Peristiwa yang paling dianggap tidak manusiawi oleh Soimah yaitu terjadi pada Maret 2023. Ia mendapatkan surat peringatan agar segera membayar pajak, sayangnya dengan bahasa yang tidak enak.

 Baca Juga: DJKI: Bisnis Karaoke di Jakarta Kebanyakan Tak Patuh Bayar Royalti Musik

“Kayak-kayak maling lah,” jelasnya.

Soimah juga membeberkan petugas pajak pernah mendatangi rumahnya di Yogyakarta dengan mengajak debt collector. Hingga dirinya dituduh menghindari pajak. Padahal posisinya sering di Jakarta untuk bekerja, sementara alamat KTP di tempat mertuanya.

“Selalu didatangi. Bapak selalu dapat surat, bapak kan kepikiran, nggak ngerti apa-apa,” katanya.

Dari kejadian ini, Soimah menyesalkan sikap petugas pajak. Padahal, selama ini ia taat membayar pajak, selain itu, hartanya halal, bukan dari korupsi atau pencucian uang.

“Saya itu kan kerja hasil dari jerih payah, proses yang panjang, keringat saya sendiri, bukan hasil maling, bukan hasil korupsi. Kok saya diperlakukan seakan-akan saya ini bajingan, saya ini koruptor?,”pungkasnya.***

Editor: Tatang Adhiwidharta

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x