Waktu yang Pas Minum Kopi di Bulan Ramadhan

KabarDKI.com - Pecinta kopi pastinya akan mengalami kesulitan dalam menahan diri untuk menikmati 'air hitam' nan nikmat ketika menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Sebenarnya, menikmati segelas kopi usai atau jelang berpuasa tidak dilarang lho. Namun, ada hal yang harus kamu perhatikan agar tubuh tetap fit selama menjalankan ibadah puasa.

So, kamu tidak bisa sembarangan minum kopi pada saat sahur atau berbuka puasa. Ada beberapa aturan aman untuk meminum kopi ketika puasa.

Kopi memiliki sebuah kandungan kafein yang mempengaruhi kinerja sistem saraf pusat. Nah zat ini bisa menangkal rasa kantuk serta meningkatkan rasa melek.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Sahur Sederhana dan Tetap Nikmat, Cocok buat Anak Kos

Selain itu, kopi memiliki sifat antioksidan yang membantu tubuh melawan radikal bebas. Orang yang terbiasa meminum kopi bakal mengalami efek samping ketika tiba-tiba tidak minum kopi.

Efek samping yang sama juga akan muncul ketika kamu minum kopi terlalu banyak. Baik berhenti minum kopi secara tiba-tiba maupun minum kopi terlalu banyak bisa menyebabkan sakit kepala dan badan lemas.

Selain memiliki kandungan kafeinnya, kopi cenderung mengandung gula tambahan yang bisa membuat darah melonjak naik terutama saat puasa. Selain itu, pada sebagian orang kafein bisa memicu asam lambung naik.

Bahkan minum kopi saat buka puasa bisa memicu peningkatan asam lambung. Apabila minum kopi di waktu sahur, ini bisa membuat seseorang lebih cepat haus sebab kopi memiliki sifat diuretik.

Waktu yang Pas Minum Kopi ketika Bulan Ramadhan

Kalau kamu masih tetap ingin minum kopi di bulan puasa, konsumsilah dengan jarak satu hingga dua jam setelah berbuka puasa.

Dengan keadaan seperti itu, lambung sudah siap. Sehingga, ketika seseorang mengonsumsi kopi, tidak akan bereaksi terhadap peningkatan asam lambung.

Selain itu, hindari minum kopi usai makan malam karena bisa mengganggu jam tidur. Soal jumlah asupan kopi, kamu bisa mengonsumsinya satu sampai dua cangkir dengan kadar kafein 50 mg hingga 200 mg. Kadar ini tidak akan berdampak negatif bagi tubuh.***