Jarang Ada, Kedai Surabi Duren Ini Masih Menggunakan Arang Kayu

- 20 April 2023, 13:00 WIB
Jarang Ada, Kedai Surabi Duren yang Masih Menggunakan Arang Kayu
Jarang Ada, Kedai Surabi Duren yang Masih Menggunakan Arang Kayu /Antara


KabarDKI.com - Kuliner khas daerah dengan menggunakan cara tradisional saat ini jarang ada atau sulit, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terdapat Kedai Surabi Durian yang proses pembuatannya menggunakan arang kayu.

Menurut Pemilik Kedai Surabi Duren Faisal atau akrab dipanggil Mang Uban, di daerah Jawa Barat masih jarang-jarang pelaku usaha menjual Surabi Durian dengan cara proses pembuatan maupun penyajian yang masih menggunakan cara tradisional.

“Sekarang kan sudah orang beralih ke gas, kita masih pakai arang kayu. Ada pengaruh terhadap rasa dan tekstur karena pengaruh dari arang kayu jadi lebih enak,” kata Mang Uban seperti dinukil dari Antara.

 Baca Juga: Cobain Yuk 5 Tempat Bukber Jakarta Pusat dari Level Sederhana hingga Eksklusif



Sebelum pandemi COVID-19, Mang Uban telah membuka Kedai Serabi Duren di tujuh daerah Indonesia. Mulai dari Denpasar, Yogyakarta, empat titik di Jabodetabek, dan Kabupaten Bogor.

Pasca wabah COVID-19 melanda, akhirnya restoran Surabi Durian yang bertahan hanya di Kabupaten Bogor. Meski begitu, menimbang saat ini sedang dalam proses pemulihan ekonomi, ia mengharapkan agar dapat membangun tempat jualan surabi duren di berbagai daerah.

“Satu modal usaha tidak terlalu besar. Saat ini, ada 7 orang pegawai yang membuat serabi dan makanan-minuman lainnya,” ucapnya.

Selama periode mudik Lebaran 2023, penjualan serabi justru disebut mengalami pengurangan. Namun, peningkatan penjualan akan terjadi lagi ketika tepat Hari Lebaran dan hari-hari selanjutnya.

 Baca Juga: Peduli Akan Lingkungan, Restoran di Negara Ini Sertakan Menu Daging Nabati



Biasanya, surabi yang dijual Mang Uban laku 200-250 pcs per hari. Ketika momentum liburan seperti Natal dan Tahun Baru atau Idulfitri, penjualan dipastikan akan melampaui hari-hari biasanya.

Hingga saat ini, keuntungan kotor yang diperoleh dari penjualan surabi duren per bulan bisa mencapai Rp45-50 juta.

“Kita dari awal hingga hari ini masih menggunakan bahan-bahan yang masih fresh, seperti duren yang betul-betul berkualitas seperti duren Medan atau duren monthong,” jelas Faisal.

Adapun menu andalan yang ada di Kedai Surabi Duren ialah Surabi Durian, sop duren, dan cendol duren.

“Harga surabi duren relatif sangat terjangkau. Dapat dikatakan tempat kita harga surabi durennya masih di bawah harga normal. Kisaran Rp9 hingga Rp13 ribu untuk surabi special,”pungkasnya.***

Editor: Tatang Adhiwidharta

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x