Petani Panen Raya, Johan Rosihan: Harga Tingkat Petani Anjlok, Beras di Pasaran Tinggi!

- 27 Maret 2023, 14:21 WIB
Johan Rosihan: Harga Tingkat Petani Anjlok, Beras di Pasaran Tinggi!
Johan Rosihan: Harga Tingkat Petani Anjlok, Beras di Pasaran Tinggi! /DPR RI


KabarDKI.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan mengkritisi kebijakan pemerintah untuk kembali impor beras sebanyak 500 ribu ton. Mengingat saat ini petani panen raya.

Johan Rosihan meminta agar tak ada impor beras, harga gabah justru akan turun sangat tajam di banyak sentra pertanian.

Legislator asal Sumbawa, Johan Rosihan menilai rencana impor beras itu paradoks dengan kondisi sekarang.

Baca Juga: Kebijakan Larangan Pakaian Impor, DPR: Siapa yang Dibela Mendag dan Menkop UMKM?

“Ketika panen raya, gabah melimpah, harga di tingkat petani justru sangat murah. Anjlok. Tetapi di saat yang sama, harga beras di pasaran itu harganya tinggi,” kata Johan Rosihan dikutip dari laman DPR RI.

Johan Rosihan juga mengkritik Presiden Jokowi bersama beberapa menteri untuk ikut panen ke sawah dan menyaksikan hasil panen para petani. Dalam kunjungan itu, Kepala Negara bisa melihat keluhan dari petani soal harga gabah yang tidak sesuai harapan mereka.

“Tapi kebijakan yang diambil salah. Satu menterinya malah impor beras,” tutur Johan.

Politisi Fraksi PKS ini juga menegaskan, kebijakan impor beras jelas bertentangan dengan situasi saat ini, di mana petani tengah menikmati panen raya. Untuk itu, DPR secara kelembagaan harus tegas menyatakan sikap menolak terhadap rencana Pemerintah mendatangkan beras dari negara lain.

Baca Juga: DPR Resmi Sahkan Perppu Cipta Kerja

“Saya berharap Pemerintah lebih fokus membuat tata kelola perberasan yang bagus, di mana gabah ketika panen raya bisa diserap Bulog dan di saat yang sama mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) yang terjangkau,” paparnya.

Menurutnya, selama ini para petani telah mencurahkan cintanya kepada republik ini dengan terus berupaya meningkatkan produksi lahan pertanian miliknya. Hasilnya pun terbukti, selama tiga tahun pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang surplus.

“Itu artinya petani kita telah bekerja dengan maksimal menjaga tatanan sesuai dengan istilah Bung Karno, petani adalah penjaga tatanan negara. Jadi jangan biarkan cinta petani kita bertepuk sebelah tangan,” pungkasnya.

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x