Network
KabarDKI.com - Adanya siklon tropis Herman membuat Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin cemas. Keadaan ini bisa meningkatkan hujan dan angin kencang di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Diketahui, siklon tropis Herman terbentuk di Samudra Hindia, tepatnya berada di selatan Indonesia. Siklon dengan intensitas kategori 1 ini berada di selatan barat daya Jakarta atau selatan barat daya Pulau Christmas.
Adapun siklon tropis Herman berkembang dari bibit siklon tropis 96S yang tumbuh di dekat Kepulauan Cocos (Keeling) yang berada di Samudera Hindia Selatan.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi pada 15-17 Maret
Menukil dari weatherzone, Biro Meteorologi Australia menjelaskan siklon tropis Herman (Kategori 1) berlokasi dekat koordinat 13,7S – 101.0BT.
Lantas siklon tropis Herman membawa angin berkelanjutan dekat pusat 75 kilometer per jam, dengan hembusan angin hingga 100 kilometer per jam.
Dalam sistem, siklon tropis Herman sedang bergerak pada lokasi dengan jarak 630 kilometer barat daya Pulau Christmas dan 1670 kilometer barat laut Exmouth. Pergerakannya pun mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 kilometer per jam.
Laju siklon tropis Herman ini diperkirakan akan terus bergerak ke arah tenggara dan intensif selama 24 jam ke depan.
Keberadaan siklon tropis Herman diperkirakan menurun pada hari Jumat dan belok ke barat, dengan menjauhi daratan Australia, Pulau Christmas, Indonesia dan wilayah kepulauan lainnya di Samudera Hindia.
Baca Juga: Nelayan Hati-hati, BMKG: Gelombang Tinggi Capai 4 Meter di Perairan RI
Apa Itu Siklon Tropis Herman
Badai tropis pada bulan April, merupakan sebuah siklon tropis Herman, berkembang di Samudra Hindia bagian selatan. Badai ini masuk dalam kategori 1 siklon tropis dan dapat mencapai kecepatan angin hingga 65 km/jam.
Jadi siklon tropis Herman, menyebabkan banjir dan angin yang signifikan. Penduduk di daerah yang terkena dampak menerima peringatan dini dan perintah evakuasi dari pemerintah setempat.
Meskipun badai siklon tropis Herman ini tidak menimbulkan banyak kerusakan, namun tetap saja menekankan betapa pentingnya untuk bersiap-siap menghadapi kemungkinan terjadinya di berbagai wilayah Samudra Hindia.***
