Produk Perikanan Indonesia Mejeng di WOAH

- 3 Juni 2023, 17:28 WIB
Produk Perikanan Indonesia Mejeng di WOAH
Produk Perikanan Indonesia Mejeng di WOAH /Dok.KKP

KabarDKI.com - Produk perikanan Indonesia mejeng di forum The 90th General Session of the World Assembly of World Organization for Animal Health (WOAH). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memanfaatkan momen ini untuk promosi.

Dalam pertemuan ini, delegasi KKP juga menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah negara mitra perdagangan. Pertemuan WOAH sendiri bertujuan antara lain untuk mengetahui status dan situasi kesehatan hewan, termasuk hewan akuatik terkini di seluruh dunia dalam rangka analisis dan mitigasi risiko.

Selain itu, forum yang dihadiri 986 peserta dari 110 negara ini juga untuk mendapatkan informasi tentang ketentuan kesehatan hewan akuatik internasional serta melakukan konsultasi mengenai pengelolaan kesehatan dan pengendalian penyakit hewan akuatik.

Baca Juga: KKP Jemput Bola Buka Layanan Pengurusan NIB dan Kusuka ke Pedagang Ikan Muara Baru

"Ini forum strategis untuk meningkatkan kapasitas laboratorium pengujian penyakit hewan akuatik serta kinerja pengelolaan kesehatan dan pengendalian penyakit hewan akuatik di Indonesia," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Sosok yang akrab disapa Tari ini mengatakan pertemuan bilateral di sela forum ini antara lain pembahasan Laboratory Twinning Programme (LTP) dengan Jepang dalam rangka menambah ruang lingkup pengujian penyakit ikan di UPT BKIPM - Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) yaitu Megalocytivirus. Sebelumnya BUSKIPM telah menyelesaikan LTP dengan Yellow Sea Fisheries Research Institute (YSFRI Tiongkok) untuk ruang lingkup pengujian penyakit udang Infectious Hypodermal and Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV) dan White Spot Syndrome Virus (WSSV).

Kemudian pembahasan isu perkarantinaan dan perdagangan antara Indonesia dengan negara mitra seperti Amerika Serikat terkait permintaan agar ekspor carp ke USA diperbolehkan menggunakan metoda PCR untuk pengujian Spring Viraemia of Carp Virus (SVCV). Lalu usulan technical assistance berupa training pengujian SVCV dengan metoda tissue culture, percepatan proses registrasi eksportir tepung ikan, dan capacity building.

"Kita juga meminta Tiongkok melakukan percepatan proses penyelesaian Protocol dalam rangka kerjasama antara BKIPM dan GACC," sambung Tari.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x