Network
KabarDKI.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta sejak era Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.
Plt Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Dwi Paramita Dewi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada triwulan I-2023 tumbuh 4,95 persen (y-on-y).
Ekonomi DKI Jakarta tumbuh sebesar 3,43 persen dan pengangguran berkurang 13.000 orang pada periode September 2022 hingga Maret 2023.
Baca Juga: Agar Udara di DKI Jakarta Sehat, Heru Budi Hartono Gaungkan Penggunaan Kendaraan Listrik
"Dari sisi pengeluaran, tiga komponen dengan pertumbuhan tertinggi adalah Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 7,95 persen, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,18 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar 1,19 persen," kata Dwi, Selasa 18 Juli 2023.
Pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta, terjadi hampir semua lapangan usaha yang ada di DKI Jakarta. Menurut Dwi, sektor paling tinggi pertumbuhannya yakni Transportasi dan Pergudangan sebesar 17,43 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 13,16 persen serta Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar 8,27 persen.
Menurutnya, pertumbuhan pada sektor Jasa Lainnya dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum disebabkan meningkatnya aktivitas hiburan dan pariwisata.
“Banyaknya pengunjung tempat rekreasi dan event hiburan di Jakarta seperti konser musik pada awal tahun 2023 berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan tingkat hunian hotel di Jakarta, serta aktivitas makan minum di restoran,"papar Dwi.
Di sisi lain, sambungnya, angka kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 4,44 persen poin atau turun 0,09 persen poin dibandingkan Maret 2020 sebesar 4,53 persen. Jika dibandingkan dengan September 2022, angka kemiskinan saat ini turun 0,17 persen poin.
