Hadapi El Nino DKI Jakarta Perkuat Stok Pangan 2 Kali Lipat

- 15 Agustus 2023, 13:19 WIB
Hadapi El Nino DKI Jakarta Perkuat Stok Pangan 2 Kali Lipat
Hadapi El Nino DKI Jakarta Perkuat Stok Pangan 2 Kali Lipat /PIXABAY

KabarDKI.com - Hadapi dampak fenomena El Nino, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat stok pangan tahun 2023 menjadi dua kali lipat dibanding tahun. Langkah ini dilakukan guna antisipasi dampak yang terjadi.

"Posisi cadangan pangan sudah 20 ribu ton, jadi hampir dua kali lipatnya. Tahun lalu 12 ribu ton, target sekarang 25 ribu ton sebagai tindakan preventif kami selaku BUMD," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo di Jakarta, Selasa 15 Agustus 2023.

Menurut Pamrihadi, fenomena El Nino tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pasokan pangan di Jakarta. Lantas pihaknya sudah menyiapkan tiga strategi untuk menyikapi dampak yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Langkah DKI Jakarta Antisipasi Dampak Fenomena El Nino

Pertama, strategi kuratif dalam arti ketika dampak benar terjadi maka stok dibuat sebanyak-banyaknya artinya Pasar Beras Induk Cipinang akan meminta pengiriman dari daerah-daerah yang selama ini menjadi mitra.

Kedua, strategi preventif yaitu Food Station mempunyai cadangan pangan kurang lebih 20 ribu ton. Di mana 11 ribu ton pangan merupakan sisa cadangan tahun lalu.

Sementara itu, cadangan beras di daerah mitra kerja sama DKI Jakarta ada sebanyak 25 ribu ton. Sehingga, total DKI Jakarta memiliki stok 45 ribu ton pangan.

Adapun 25 ribu ton stok pangan itu berada lumbung padi yang selama ini menjadi mitra yakni di Subang, Indramayu, Ngawi, Lampung, Garut, dan Kulon Progo Yogyakarta.

Ketiga, strategi promotif yang diterapkan sejak tiga hingga empat tahun lalu sebelum isu El Nino ada yaitu dengan memiliki lahan pertanian sendiri.

Baca Juga: Hadapi Dampak El Nino, Stok Pangan DKI Jakarta Aman

Di samping itu, Food Station juga memperluas lahan pertanian hingga 10.300 hektare. Sementara untuk lahan budidaya yang dimiliki BUMD Pangan itu saat ini mencapai 770 hektare dari target 1.000 hektare.

"Artinya realisasinya sudah tercapai 77 persen, kurang 23 persen lagi. Tindak lanjutnya lewat kontrak farming dan on farming dengan target 11.000 hektar," jelas Pamrihadi.

Terakhir, Pamrihadi meminta agar masyarakat tidak melakukan aktivitas belanja yang berlebihan mungkin karena adanya pembelian panik akibat isu kekeringan.

"Sepanjang masyarakat bisa mendapat edukasi agar belanja dengan bijak, tidak melakukan stok makanan berlebihan pasti inflasi akan terkendali,"pungkas Pamrihadi.***

 

Editor: Tatang Adhiwidharta

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah