Kemenag RI Hadirkan Dhammapada Braille untuk Penyandang Disabilitas

- 12 Desember 2023, 08:57 WIB
Kemenag Susun Dhammapada Braille untuk Penyandang Disabilitas
Kemenag Susun Dhammapada Braille untuk Penyandang Disabilitas /

KabarDKI.com-Satu lagi afirmasi dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk para penyandang disabilitas. Ditjen Bimas Buddha Kemenag tahun ini menyusun Dhammapada Braille untuk penyandang disabilitas netra.

“Salah satu concern saya selama memimpin Kementerian Agama adalah bagaimana agar layanan keagamaan juga mudah diakses oleh kalangan disabilitas. Salah satunya dengan menghadirkan kitab dalam versi cetak braille,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta.

Baca Juga: Cegah Covid-19 Jelang Nataru, Masyarakat Diminta Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

“Alhamdulillah, Mushaf Al-Qur’an Braille sudah hadir lebih awal. Kini, Kemenag hadirkan juga Kitab Suci Buddha versi cetak braille yang diawali dengan Dhammapada. Saya apresiasi terobosan Balitbang Kemenag dan juga Ditjen Bimas Buddha,” sambung Menag.

Menag Yaqut minta upaya memberikan kemudahan akses umat beragama terhadap kitab sucinya bisa dilakukan oleh Ditjen Bimas lainnya di Kementerian Agama dalam beragam inovasi. “Jadi tidak selalu juga dalam bentuk braille, tapi prinsipnya bagaimana umat beragama bisa merasa lebih mudah aksesnya untuk membaca dan mempelajari kitab suci,” sebutnya.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Promo 12.12 Tiket Kereta Api

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi menambahkan, upaya menghadirkan Kitab Suci Buddha dalam versi cetak braille akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pada tahap awal, terobosan ini dilakukan dengan Dhammapada Braille.

Menurutnya, kehadiran Dhammapada Braille ini sejalan dengan amanah Undang-undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Pasal 5 mengatur bahwa penyandang disabilitas memiliki sejumlah hak, salah satunya adalah hak keagamaan. Dalam pasal 14 dijelaskan bahwa hak keagamaan Penyandang Disabilitas antara lain memeluk agama, beribadah sesuai agamanya, memperoleh kemudahan akses dalam memanfaatkan tempat peribadatan, termasuk juga mendapatkan kitab suci dan lektur keagamaan lainnya yang mudah diakses berdasarkan kebutuhannya.

Supriyadi mengakui bahwa sampai saat ini masih ada keterbatasan bagi kelompok penyandang disabilitas terhadap akses kitab suci agamanya. “Penerbitan Kitab Suci Dhammapada Braille menjadi upaya kita untuk memberikan kemudahan bagi para penyandang disabilitas, khususnya yang beragama Buddha. Kami berharap ini bisa bermanfaat bagi mereka dalam mempelajari dharma,” ucap Supriyadi.

Halaman:

Editor: Oktafian Wahyu Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah