Pengamat Minta Program Tapera Harus Diperjelas untuk Hindari Kebingungan

- 29 Mei 2024, 09:50 WIB
Ilustrasi Tapera.
Ilustrasi Tapera. /Freepik/

KabarDKI.com - Pemotongan gaji sebesar 2,5% yang dialokasikan ke Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menuai pro-kontra. Menurut Pengamat ketenagakerjaan UNiversitas Gadjah Mada (UGM), Tadjuddin Noer Effendi, Tapera harus diperjelas pelaksanaannya sebelum diimplementasikan.

Menurut Tadjuddin, beberapa kejelasan yang harus diketahui dan dipahami secara bersama yakni soal pemanfaatan dana yang ditarik, pertimbangan inflasi, dan pemberlakuan aturan pada individu yang sudah memiliki rumah.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Tapera

"Menurut hemat saya Tapera ini masih abu-abu. Alangkah baiknya diselesaikan dulu dengan baik baru ditarik iuran wajibnya," ujar Tadjuddin seperti dikutip dari Antara.

"Lebih bagus kalau menurut hemat saya sebelum terimplementasi ada dialog dengan DPR, dialog dengan pekerja," tambahnya.

Tadjuddin menilai kejelasan program Tapera ini diperlukan agar tidak menimbulkan kebingungan di kemudian hari. Selain itu, kejelasan dari program Tapera juga memastikan manfaat yang bisa diterima oleh setiap individu.***

Editor: Endah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah