5 Pemain Kunci dalam Derby Madrid di Masa Lalu dan Sekarang

- 21 September 2023, 15:09 WIB
5 Pemain Kunci dalam Derby Madrid di Masa Lalu dan Sekarang
5 Pemain Kunci dalam Derby Madrid di Masa Lalu dan Sekarang /Dok. LALIGA

KabarDKI.com - Derby Madrid sarat dengan gengsi dari dulu sampai sekarang. Baik Real Madrid maupun Atletico Madrid telah menjadi bagian dari tim elit sepakbola dunia selama bertahun-tahun, yang membuat beberapa pemain terbaik dunia pernah bermain dalam derby kota ikonik ini.

Sayang untuk dilewatkan Derby Madrid yang akan bentrok pada pekan keenam LALIGA Atletico Madrid vs Real Madrid, Senin 25 September 2023 dini hari WIB.

Derby Madrid sendiri memiliki memori dimana ada pemain kunci yang membawa bendera klub Ibu Kota. Tercatat ada lima pemain yang tak lekang oleh waktu ketika Atletico Madrid dan El Real bentrok.

5 Pemain kunci Derby Madrid di masa lalu dan sekarang:

Raul (Real Madrid, 1994-2010)

Meskipun Raul Gonzalez pernah berada di akademi Atletico Madrid, saat beranjak remaja ia pindah ke tim rival dan, setelah menyelesaikan pendidikan sepakbolanya di Real Madrid, menjadi mimpi buruk bagi tim masa kecilnya dalam derby selama lebih dari satu setengah dekade.

Baca Juga: Jude Bellingham Jadi Pemain Terbaik Agustus di LALIGA EA SPORTS

Sebelum dipecahkan Cristiano Ronaldo yang mencatat rekok 22 gol dalam Derby Madrid, Raúl adalah pencetak gol terbanyak duel tesebut, bersama dengan legenda Ferenc Puskás lewat catatan 11 gol. Satu Derby Madrid dari musim 1996/97 bahkan dinamai menurut namanya, yaitu 'La Noche de Raul'—'Malam Raul', dalam bahasa Inggris—setelah dia mencetak dua gol dan memberikan dua assist dalam kemenangan 4-1.

Paulo Futre (Atletico Madrid, 1987-1993 dan 1997-1998)

Didatangkan pada tahun 1987, runner-up Ballon d'Or, Futre, kemudian menjadi legenda Atlético. Derby Madrid seakan membuatnya mampu mengeluarkan yang terbaik dari dirinya. Tidak hanya dia mencetak gol dalam Derby Madrid pertamanya, dalam kemenangan 4-0 di Santiago Bernabéu, dia juga mencetak gol dalam kemenangan 2-0 atas Los Blancos dalam final Copa del Rey 1992 sambil mengenakan ban kapten.

Miranda (Atletico Madrid, 2011-2015)

Atletico Madrid tidak memenangkan satu pun derbi antara tahun 1999 dan 2013. Los Colchoneros-julukan Atletico Madrid- bermain 25 pertandingan tanpa mengalahkan tetangga mereka sebelum menyudahi kutukan mereka dalam final Copa del Rey 2013, yang diadakan, tepat di Santiago Bernabéu.

Pada babak tambahan, dengan skor imbang 1-1, bek tengah Atleti, Miranda, mencetak gol kemenangan dan langsung menjadi legenda derby ibukota. Dia bahkan mendedikasikan gol itu untuk putranya, yang tidak akan lagi diejek di sekolah tentang puasa kemenangan timnya atas rival ibu kota selama 14 tahun lamanya!

Sergio Ramos (Real Madrid, 2005-2021)

Bek tengah pencetak gol lainnya, Sergio Ramos, menghancurkan hati Atleti di Lisbon dan Milan dalam final Liga Champions yang mereka pertandingkan pada tahun 2014 dan 2016. Pada pertandingan pertama, dia menyamakan kedudukan di waktu tambahan dengan sundulannya untuk memaksa perpanjangan waktu, setelah itu Los Blancos menang 4-1.

Baca Juga: 5 Jersey La Liga Paling Ikonik di Zaman Sekarang, No 4 Era Los Galacticos I

Dua tahun kemudian, dia membuka skor dalam pertandingan yang dimenangkan Real Madrid dalam adu penalti... di mana dia juga mencetak gol. Dalam final terakhir antara keduanya, yakni Supercopa Spanyol 2019/20, dia sekali lagi mencetak gol penentu dalam adu penalti untuk memberikan gelar kepada Real Madrid.

Koke (Atletico Madrid, 2011-sekarang)

Koke, kapten Atletico de Madrid saat ini, juga telah banyak memberikan kontribusi dalam pertandingan ini selama bertahun-tahun. Dia telah bermain dalam 36 Derby Madrid secara keseluruhan, memenangkan 10, bermain imbang 11, dan kalah 15 kali, serta mencetak dua gol dan menciptakan tujuh assist.

Bahkan, Koke memberikan assist dalam Derbi Madrid pertamanya pada 2011, sehingga dia selalu menjadi kontributor kunci ketika menghadapi Real Madrid. Dua gol Koke dalam dua Derby Madrid sangat penting.

Satu terjadi dalam pertandingan LALIGA EA SPORTS pada musim 2013/14, yang membantu timnya meraih hasil imbang 2-2 yang krusial untuk memenangkan gelar tahun itu. Yang lainnya datang di waktu tambahan dalam Piala Super UEFA 2018, untuk membantu Atleti meraih kemenangan 4-2.***

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah