Network
KabarDKI.com - Ketika para pemain memasuki lapangan Santiago Bernabéu untuk laga Derby Madrid hari Senin (5/2) dini hari, Brahim Díaz baru saja mengetahui dirinya akan menjadi starter. Pada susunan tim awal Carlo Ancelotti terdapat Rodrygo dan Vinícius di lini depan Real Madrid, namun Vinícius mengalami cedera saat pemanasan.
Tampaknya Joselu akan menjadi starter menggantikan pemain Brasil itu, dan sang striker bahkan diumumkan sebagai pengganti di dalam stadion. Namun di menit-menit terakhir, justru Brahim Diaz yang dipanggil masuk dalam starting line-up.
Meski fans dan jurnalis bingung, Brahim sudah siap. “Memang benar Joselu yang melakukan pemanasan, tapi pada akhirnya pelatih memutuskan saya harus masuk,” jelas Brahim dikutip dari ContentHub LaLiga.
Baca Juga: 5 Duel yang Menentukan dalam Derby Madrid, Nomor 1 Sempat Viral
“Dia selalu membuat Anda merasa siap karena ketika tiba giliran Anda, Anda harus tampil baik,”tambahnya.
Ketika dipercaya, ia tampil baik itulah yang dilakukan Brahim. Sejak awal, pemain sayap itu menggiring bola melewati pemain bertahan, menunjukkan keterampilan teknisnya.
Kemudian, pada menit ke-20 pertandingan, pemain berusia 24 tahun itu menyambar bola lepas di area penalti dan menjaga keseimbangan serta ketenangannya untuk mengarahkan bola melewati Jan Oblak untuk menjadi gol pembuka.
Memasuki babak kedua, Brahim Diaz tetap menjadi penggerak serangan Real Madrid, melakukan sontekan, trik dan hampir mencetak gol kedua yang luar biasa, sesaat sebelum ia digantikan. Saat Brahim berjalan melintasi lapangan menuju bangku cadangan, penonton Bernabéu memberikan tepuk tangan meriah.
Meskipun Atletico Madrid mencetak gol penyeimbang di masa tambahan waktu melalui Marcos Llorente menjadikan skor 1-1. Brahim Diaz menerima penghargaan MVP di laga Derby Madrid.
Setelah kembali di masa peminjaman dari AC Milan, Brahim Diaz baru mendapat kesempatan bermain sebagai starter untuk pertama kalinya oleh Ancelotti pada akhir September dalam pertandingan melawan UD Las Palmas di La Liga. Dalam pertandingan itu, ia memanfaatkan peluang tersebut dan mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0.
Baca Juga: Hattrick Vinicius Junior Bawa Real Madrid Juara Piala Super Spanyol atas Barcelona
Ketika Brahim Diaz mulai bermain lebih sering dan terus bermain bagus, Ancelotti mengakui dalam konferensi pers bahwa “mungkin saya tidak adil terhadapnya”. Pelatih asal Italia itu menekankan bahwa posisi terbaiknya adalah di tempat Jude Bellingham bermain dan pemain asal Inggris itu jarang sekali absen dari susunan pemain, namun dalam beberapa minggu dan bulan sejak saat itu, pelatih telah mempercayai Brahim untuk bermain di berbagai alternatif.
Untuk itu, Brahim Diaz memainkan posisi di lini tengah, lakukan serangan baik di tengah maupun di sayap. Statistik menunjukkan bahwa ketika ia menjadi starter, pemain berpaspor Spanyol itu cenderung mencetak gol. Dia kini telah mencetak tujuh gol di semua kompetisi musim ini dari 26 penampilan, dan enam dari gol tersebut tercipta dalam 11 pertandingan di mana dia menjadi starter.
Adapun tiga assistnya, semuanya terjadi dalam pertandingan ketika dia menjadi starter juga. Brahim Diaz bukanlah pemain super sub. Sebaliknya, ia adalah seorang starter yang super. Dan, dia membuat argumen yang semakin kuat karena diberi kesempatan sejak awal di pertandingan besar.***
