Kabardki.com - Penting bagi orangtua memperisapkan menu sahur dan buka puasa untuk sang buah hati. Sebab, makanan yang dikonsumsi anak di bawah umur sebaiknya mendapat perhatian ekstra.
Chef Devina Hermawan membagikan tiga tips yang sebaiknya dilakukan para orangtua dalam penyajian menu sahur dan juga berbuka puasa, khususnya bagi Sang buah hati yang masih awal belajar berpuasa.
3 tips penyajian menu sahur dan buka puasa untuk sang buah hati dari Chef Devina Hermawan.
1. Hindari Makanan Berat
Chef Devina mengatakan ada baiknya menghindari makanan berat. Pasalnya, etika sahur kebanyakan anak masih dalam keadaan mengantuk, sehingga mengonsumsi makanan berat tidak disarankan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mengonsumsi nasi sebenarnya tidaklah menjadi sebuah permasalahan, tetapi usahakan untuk tidak memberikan saus yang berlebihan pada lauk, karena hal itu dapat membuat lebih cepat enek.
"Biasanya kalau sahur itu kan masih dalam keadaan mengantuk, ya, makannya. Jadi, kalau menurut saya, sih, jangan terlalu yang berat. Nggak apa-apa nasi, cuma lauknya itu jangan yang terlalu bersaus atau mungkin cepat bikin enek," kata Devina.
2. Makanan Bergizi Seimbang
Tips selanjutnya, Devina mengatakan bahwa orangtua wajib memerhatikan makanan yang bernutrisi dan gizi seimbang.
Termasuk di dalamnya kebutuhan kalori, sehingga sang buah hati, mempunyai tenaga untuk melakukan aktivitas selama seharian penuh saat berpuasa.
"Pastikan gizinya seimbang dalam artian makronutrien, mikronutrien, untuk mendukung aktivitas keseharian termasuk puasa atau misalnya supaya bertenaga itu memang dari segi kalori, segi gizi, perlu diperhatikan," kata dia.
3. Makanan yang Mudah Dicerna
Tips terakhir, yakni menghidangkan makanan yang mudah untuk dicerna oleh sang anak. Hal itu disebabkan karena pada dasarnya anak yang masih di bawah umur, akan kesulitan dalam mengunyah makanan.
Oleh karena itu, para orangtua dapat menyajikan daging proses yang dibuat dengan sendiri. Misalnya seperti bakso dan pangsit yang diolah secara mandiri agar sang anak lebih mudah dalam mencerna makanan tersebut.
"Itu biasanya anak bisa makan daging dalam jumlah yang lebih banyak karena ngunyahnya juga nggak seret. Kebayang kalau kita kasih semur, kasih rendang, ngunyahnya saja sudah pegal," tuturnya Devina.
"Bisa juga, penggunaan ikan. Ikan juga kan ada yang seret, ada yang nggak seret. Jadi bisa pemilihannya aja, sih, supaya anak itu dia ngunyahnya gampang jadi lama (kenyangnya)," ujarnya.
Jadi bagaimana para moms? sudah siap menghidangkan menu buka puasa dan sahur untuk sang buah hati selama Ramadhan nanti?