Gas Melon Alami Kelangkaan, Legislator Soroti Masih Ada yang Tidak Tepat Sasaran

26 Juli 2023, 13:35 WIB
Gas Melon Alami Kelangkaan, Legislator Soroti Masih Ada yang Tidak Tepat Sasaran /Foto / ilustrasi/ Pikiran Rakyat

KabarDKI.com - Gas melon atau tabung elpiji 3 kg mengalami kelangkaan di sejumlah daerah. Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin meminta pemerintah agar segera melakukan upaya untuk mengatasi kelangkaan tersebut.

Seperti diketahui, di sejumlah wilayah Indonesia belakangan terjadi kelangkaan gas melon atau elpiji 3 kg. Kelangkaan ini terjadi di wilayah Kalimantan, Banten, dan beberapa wilayah lainnya, seiring dengan meningkatnya permintaan.

"Pemerintah harus memetakan wilayah yang saat ini mengalami kelangkaan elpiji 3 kg, maupun faktor-faktor penyebab terjadinya kelangkaan tersebut. Sehingga ada upaya untuk mendistribusikan elpiji 3 kg tambahan ke tiap wilayah tersebut. Tentu bekerja sama dengan Pemda setempat,"kata Mukhtarudin seperti dikutip KabarDKI dari laman resmi DPR RI, Rabu 26 Juli 2023.

Baca Juga: PGN Pastikan Keamanan Penyaluran dan Layanan Gas Bumi di 73 Kab/Kota Selama Idul Fitri 1444 H

Selain itu, Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini juga mendorong PT. Pertamina memastikan distribusi gas melon atau elpiji 3 kg sesuai dengan jumlah dan harga yang telah ditetapkan.

Dasarnya, gas LPG 3 kg ini merupakan produk subsidi atau public service obligation (PSO). Karena itu, distribusi yang dilakukan juga sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah.

Meski demikian, Mukhtarudin tak memungkiri pola distribusi gas melon yang terbuka seperti sekarang ini memungkinkan terjadinya kasus salah sasaran, atau tidak tepat sasaran. Terutama pada tingkat end user.

Baca Juga: Legislator: Kejahatan Luar Biasa Itu Bernama Mafia Tanah

Sebagai contoh, mereka yang tidak berhak, justru turut membeli gas melon. Bahkan tidak sedikit di lapangan, orang kaya membeli LPG 3 kg dengan menggunakan mobil.

Padahal sudah jelas, bahwa gas melon hanya diperuntukkan bagi orang miskin dan usaha mikro. Namun, kenyataannya, banyak juga orang mampu dan restoran besar yang menggunakan gas melon.

"Nah, kondisi tidak tepat sasaran ini yang sering menjadikan gas melon langka. Jatah yang seharusnya dipakai orang miskin justru dibeli orang kaya. Orang kaya bisa membeli sekaligus 2-3 tabung, tapi orang miskin tidak bisa,” tambah Politisi asal Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah.***

Editor: Tatang Adhiwidharta

Tags

Terkini

Terpopuler