Viral Guru ASN Husein Ali Rafsanjani Lapor Ada Pungli Malah Dapat Intimidasi dan Dipecat

- 9 Mei 2023, 16:06 WIB
Viral Guru ASN Husein Ali Rafsanjani Lapor Ada Pungli Malah Dapat Intimidasi dan Dipecat
Viral Guru ASN Husein Ali Rafsanjani Lapor Ada Pungli Malah Dapat Intimidasi dan Dipecat /Instagram/@husein_ar/

KabarDKI.com - Seorang guru aparatur sipil negara (ASN), Husein Ali Rafsanjani di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mendapatkan intimidasi karena melaporkan adanya praktik pungutan liar atau pungli di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran.

Husein Ali Rafsanjani mengaku tidak kuat mendapatkan intimidasi dan diancam dipecat, lantas dirinya pun memilih untuk mengundurkan diri. Dirinya menceritakan pengalaman buruknya itu di media sosial Instagram, hingga menjadi viral.

Kasus dugaan pungli diceritakan Husein Ali Rafsanjani terjadi ketika latihan dasar (latsar) calon pegawai sipil negara (CPNS) pada 2020. Menurutnya, semua peserta latsar mendapatkan surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dianggarkan negara, namun tiba-tiba sebelum pelaksanaan, semua peserta diminta membayar uang transportasi.

Baca Juga: Tinjau Jalan Rusak di Lampung yang Viral, Presiden Jokowi: Mulus sampai Bikin Tidur di Mobil

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Husein, saya minta maaf kalau emang jadi perhatian banyak orang. Cuma saya ingin menjelaskan detailnya kenapa saya berani speak up, kenapa saya berani mengundurkan diri," ujar Husein dalam video yang diunggah di akun Instagram @husein_ar dikutip KabarDKI di Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.

Husein Ali Rafsanjani merasa kesal dengan kebijakan yang ada. Musababnya, semua peserta yang tidak ikut rombongan juga diharuskan membayar uang transportasi.

"Kalau saya kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, ada juga kan orang yang gak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga harus bayar. Makanya bagi saya jengkel aja gitu, tapi ya udahlah saya bayar pada waktu itu," tambah Husein dalam ceritanya.

Kekesalan Husein Ali Rafsanjani tak berhenti sampai situ, ketika pelaksanaan latsar, semua peserta juga diminta membayar Rp350 ribu. Di situ dirinya merasa berat jika dikenakan biaya, apalagi belum menerima gaji selama tiga bulan.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah