Network
KabarDKI.com - Pinjaman online (pinjol) kian tinggi di DKI Jakarta, melihat fenomena ini anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta Suhud Aliyudin meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencari solusi.
Langkah ini dilakukan agar warga DKI Jakarta tidak terjerat utang pinjol dimana ada 2,38 juta akun pengguna.
"Ini Rp10,35 triliun utang warga Jakarta yang berasal dari 2,38 juta akun," kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta saat rapat dengan jajaran (Pemprov) DKI Jakarta di Jakarta, Rabu 12 Juli 2023.
Baca Juga: Petugas PPSU Dipaksa Atasan Utang Pinjol, Pj Heru Minta Inspektorat Dalami
Menurut Suhud, tingginya intensitas penggunaan pinjol karena masyarakat belum memahami risiko dari pengguna jasa tersebut.
Pemprov DKI Jakarta juga dinilai kurang memberikan sosialisasi tentang layanan perbankan yang diberikan Bank DKI untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pinjaman.
Karena itu, menurutnya banyak warga yang rela menggunakan dua sampai tiga akun pinjol demi keluar dari jerat kemiskinan.
"Kalau saya reses kan suka ada cerita begitu, ada keluhan seperti keluarganya terjerat rentenir, lalu solusinya apa?," kata Suhud.
Di saat yang sama, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna meningkatkan sosialisasi terkait dampak buruk menggunakan pinjol.
