Network
KabarDKI.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko sebut pengamat politik Rocky Gerung sebagai robot yang bisa diatur oleh beberapa pihak. Maklum saja, beberapa waktu lalu viral video Rocky yang menyebutkan Presiden Jokowi dengan kata tidak pantas.
Moeldoko sebut Rocky Gerung robot karena diketahui sosok intelektual itu memiliki ilmu yang tinggi. Sayangnya, Rocky tak memiliki hati dan digerakkan oleh seseorang.
"Ooh si robot itu? Anda bisa bayangkan kalau robot ya pinter, punya otak tapi gak punya hati, kalau menurut saya sih itu. Konon katanya seorang profesor, mungkin pinter begitu tetapi persoalannya sepertinya tidak punya hati. Jadi kalau saya membayangkan orang pinter tidak punya hati ya robot itu. dan robot itu biasa ada yang mengendalikan itu, ada yang 'me-remote', cari sendiri siapa yang 'me-remote'," kata Moeldoko.
Baca Juga: Rocky Gerung Jelaskan Maksud Tujuan Kritik Presiden Jokowi dengan Kalimat Keras
Moeldoko pun lantas mengingatkan kepada semua pihak agar jangan bermain-main dengan sebuah diksi yang berujung penghinaan. Kantor Staf Presiden sebagai institusi, siap menjaga nama baik Kepala Negara.
"Saya sebagai prajurit biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi apalagi menghadapi situasi seperti ini biasa. Jadi jangan coba-coba mengganggu Presiden (Jokowi)," kata Moeldoko.
Akibat perbuatannya, Rocky Gerung dilaporkan sejumlah kelompok relawan Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus dugaan penghinaan ke Bareskrim Polri. Moeldoko menilai mestinya sebagai akademisi harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, bukan dengan perkataan yang tak pantas.
"Saya ingin tegaskan itu dan nyata-nyata telah membawa situasi yang tidak baik. seorang intelektual harus betul-betul bisa memberikan suri tauladan kepada anak cucu kita karena akan membawa preseden yg kurang baik ke depan," ungkap Moeldoko.
Alasan Moeldoko sebut Rocky Gerung sebagai robot karena mengategorikan pernyataannya sebagai perilaku menyerang pribadi.
