Network
KabarDKI.com - Kualitas udara di Jabodetabek begitu mengkhawatirkan, Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga sarankan penerapan ganjil genap setiap hari bagi tiap kendaraan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga agar udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi terjaga.
Memang kualitas udara di Jabodetabek belakangan ini berada di kondisi darurat udara buruk. Berdasarkan data Dishub DKI Jakarta volume lalu lintas tercatat 6.954.805 kendaraan per hari.
"Saat ini kondisi darurat udara buruk, penerapan ganjil genap Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) harus dilakukan setiap hari selama satu sampai dua bulan," kata Yoga di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 23 Agustus 2023.
Baca Juga: Upaya Mengatasi Polusi Udara Jakarta Perlu Belajar dari Beijing, Ini 3 Langkah Pentingnya
Usai dilakukan beberapa hari, ganjil genap bisa dilaksanakan pada hari kerja menyesuaikan evaluasi kondisi kualitas udara. Menurut Yoga, hal ini berlaku untuk seluruh mobil dan motor listrik baik yang berbahan bakar minyak fosil maupun listrik.
Selain ganjil genap, menurutnya perlu adanya penerapan rekayasa lalu lintas bagi masyarakat yang membawa kendaraan motor maupun mobil.
"Rekayasa mulai dari pemberlakuan satu arah pada jam sibuk, penerapan jalan berbayar elektronik, parkir elektronik progresif, peniadaan parkir liar dan parkir tepi jalan," katanya.
Dia mengaku turut mendukung adanya kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini. Namun, sebaiknya harus diberlakukan kepada semua masyarakat agar hasil lebih signifikan.
Baca Juga: Hari Pertama Kebijakan WFH 50 Persen, Balai Kota DKI Jakarta Sepi
