Nyorog, Tradisi Jelang Ramadhan Orang Betawi di Jakarta

- 9 Maret 2024, 19:50 WIB
Nyorog, Tradisi Jelang Ramadhan Orang Betawi di Jakarta
Nyorog, Tradisi Jelang Ramadhan Orang Betawi di Jakarta /Disparbud DKI Jakarta

 

KabarDKI.com - Tradisi jelang ramadhan seperti nyorog di kalangan masyarkat Betawi masih kental digelar. Budaya yang terus dilestarikan ini menjadi simbol penghormatan dan silaturahmi antara generasi muda dengan yang lebih tua.

Dilansir dari portal resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, nyorog merupakan perkembangan tradisi 'Sedekah Bumi' dan 'Baritan,'. Pada masa lalu, masyarakat Betawi tinggal berjauhan, dipisahkan oleh hutan atau kebun yang luas.

Tradisi Jelang Ramadhan Orang Betawi di Jakarta

Untuk mempertahankan silaturahmi tersebut, warga Betawi mengirimkan bingkisan makanan melalui tradisi Nyorog. Biasanya makanan yang dikirim berupa kue, bahan makanan mentah, seperti gula, susu, kopi, sirup, beras, ikan bandeng, dan daging kerbau. Uniknya, kadang ada bingkisan khas Betawi seperti sayur gabus pucung.

Sejarah Tradisi Nyorog

Dahulu, tradisi ini dikenal dengan nama'Sedekah Bumi' dan 'Baritan,' yang sebelumnya merupakan upacara sesajen untuk Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran sebelum Islam tiba di Nusantara. Namun, usai Islam masuk maka kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi.

Baca Juga: Aku Mencintaimu Karena Allah, Layar Drama Ramadan RCTI, ada Lesti Kejora dan Rizky Billar

Dalam catatan sejarah menyebutkan bahwa tradisi ini telah dilakukan sejak abad ke-19 oleh masyarakat Betawi dan diperkenalkan oleh para wali saat menyebarkan ajaran Islam.

Tidak hanya menyambut bulan Ramadan, Nyorog juga menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri atau Lebaran. Bahkan, tradisi ini terintegrasi dalam upacara pernikahan, di mana keluarga mempelai laki-laki mendatangi keluarga mempelai perempuan dengan membawa sorogan atau bingkisan makanan.

Halaman:

Editor: Nani Suherni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah