Network
Keyakinan dan kesabaran itulah menggambarkan sosok Jannik Sinner sebagai petenis, tidak hanya di final Australian Open. Namun sejak ia muncul di kancah Grand Slam pada 2020, ketika mencapai perempatfinal di Roland Garros.
Sikap Jannik Sinner yang tenang dan rendah hati terpancar dalam keterangannya saat menerima trofi. Ia berterima kasih kepada orang tuanya karena mengizinkan dia untuk memilih menekuni olahraga tenis.
Sebelumnya, Sinner yang berasal dari wilayah selatan Italia berbatasan dengan Austria terkenal dengan pegunungan, dimana orang-orang di sana kebanyakan bermain ski. Bahkan ia pernah juara ski junior pada usia 12 tahun.
"Saya berharap semua orang bisa memiliki orang tua seperti saya karena mereka selalu membiarkan saya memilih apa pun yang saya inginkan, bahkan ketika saya masih muda, saya (memainkan) olahraga lain dan mereka tidak pernah memberi tekanan pada saya. Saya berharap kebebasan ini bisa diraih oleh semua orang,"pungkasnya.***
