Jika Dipecat PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko Memilih Jalan Melankolis

23 Agustus 2023, 08:50 WIB
Jika Dipecat PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko Memilih Jalan Melankolis /ANTARA/Galih Pradipta/

KabarDKI.com - Budiman Sudjatmiko memilih jalan melankolis jika dipecat oleh PDI Perjuangan. Maksudnya ia mempertimbangkan untuk tidak bergabung dengan partai politik mana pun alias jomblo.

Sedianya, PDI Perjuangan akan mengumumkan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko pada Senin 21 Agustus 2023. Namun, pengumuman tersebut urung juga dilaksanakan.

Hal itu lantaran Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan dukungannya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam acara relawan Prabowo-Budiman (Prabu) Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 18 Agustus 2023.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Deklarasikan Relawan Prabu, PDI Perjuangan Dorong untuk Jadi Cawapres Prabowo

Budiman mendeklarasikan saat dirinya masih berstatus kader PDI Perjuangan. Sementara Prabowo Subianto merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan lawan dari Bacapres Ganjar Pranowo.

Melihat situasi dan jalan yang diambil, Budiman Sudjatmiko memilih jalan melankolis atau biasanya identik dengan perasaan status jomblo apabila benar dirinya dipecat PDI Perjuangan.

"Saya mungkin akan mempertimbangkan jomblo dulu, ibaratnya orang yang baru kehilangan pasangan hidup, harus melewati masa berkabung," kata Budiman dikutip dari Antara, Jakarta.

Alasan Budiman memilih jalan melankolis, dirinya mengaku telah mengampanyekan PDI Perjuangan, bahkan ketika partai tersebut masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Sebab itu, ia merasa berkabung jika dipecat oleh partai.

"Gimana enggak berkabung, saya ini sudah kampanye PDI sejak kelas 6 SD, masih PDI belum PDI Perjuangan. Kalau saya sudah tidak jadi anggota PDI Perjuangan, ya, berpolitik pasti, tapi mungkin jomlo, tidak berumah tangga dulu, secara politik tentu saja," imbuhnya.

Setelah melewati jalan yang dianggap melankolis, Budiman pun akan mencoba bergabung dengan partai politik, termasuk mencoba kembali menjadi kader PDI Perjuangan atau menerima tawaran dari partai politik lain.

"Setelah itu kita lihat, apakah mungkin barangkali setelah berapa tahun, kesalahan saya diampuni, saya bisa daftar lagi. Kalau enggak diterima, ya, bisa jadi sama PSI atau yang lain," jelas Budiman.

 

Budiman Sudjatmiko Dapat Rayuan

 

Dalam sebuah Kopdarnas, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie merayu Budiman Sudjatmiko untuk bergabung dengan partainya.

Baca Juga: TikToker Bima Yudho Saputro Sebut Megawati Soekarnoputri 'Janda', Budiman Sudjatmiko: Retinamu Akan Terbakar

"Kami tunggu kedatangannya Mas Budiman di kantor PSI. Jaketnya ukuran berapa, Mas? Bercanda, nanti ada yang marah," tutur Grace.

Menurut Budiman, rayuan dari PSI lewat Grace merupakan ajakan sesama teman yang sudah lama tidak bertemu, sehingga tidak harus ditafsirkan secara politis. Namun begitu, ia mengaku akan mempertimbangkan ajakan tersebut.

"Bagi saya itu ajakan friendly, tidak harus ditafsirkan politis, toh saya masih anggota PDI Perjuangan. Sampai sekarang juga biasa-biasa saja, sehingga apa yang disampaikan tadi memang tawaran yang friendly saja," kata dia.

Di sisi lain, Budiman juga mengaku akan mempertimbangkan tawaran Partai Gerindra yang terbuka menerima dirinya apabila tidak lagi menjadi bagian dari partai banteng tersebut.

"Ya itu (tawaran Partai Gerindra) juga menjadi salah satu opsi, tapi pastinya setelah melewati masa jomblo yang cukup lama," imbuh Budiman.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partai-nya terbuka menerima siapa pun untuk menjadi kader, termasuk Budiman Sudjatmiko.

"Budiman adalah sosok aktivis yang menurut saya sangat inspiratif, orang yang pernah jadi simbol perlawanan di zaman orde baru, sosok anak muda aktivis yang punya kemampuan dan tingkat integritas yang tinggi," kata Muzani di Jakarta, Sabtu (19/8).***

Editor: Tatang Adhiwidharta

Tags

Terkini

Terpopuler