Musra Serahkan Nama Capres-Cawapres 2024, Presiden Jokowi: Belanda Masih Jauh

- 14 Mei 2023, 19:19 WIB
Musra Serahkan Nama Capres-Cawapres 2024, Presiden Jokowi: Belanda Masih Jauh
Musra Serahkan Nama Capres-Cawapres 2024, Presiden Jokowi: Belanda Masih Jauh /Antara

KabarDKI.com - Hasil Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi, telah menyerahkan nama-nama Calon Presiden (capres) dan Calon Wakil Presiden (cawapres), kepada Presiden Jokowi atau Joko Widodo.

Meski sudah diserahkan, Presiden Jokowi mengaku masih belum membuka berkas yang berisikan nama-nama Capres dan Cawapres. Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dirinya masih ingin melihat partai politik untuk menyelesaikan persoalan capres-cawapres, yang hingga saat ini beberapa diantaranya masih belum memutuskan mendukung atau mengusung siapa pada kontestasi Pilpres 2024.

 Baca Juga: Tinjau Jalan Rusak di Lampung yang Viral, Presiden Jokowi: Mulus sampai Bikin Tidur di Mobil

Memang dalam Musra tersebut, Ketua Panitia Musra Indonesia Panel Barus menyerahkan hasil Musra, yaitu nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024 berdasarkan hasil penyaringan nama dari sejumlah organisasi sukarelawan.

"Jadi, kalau saya ngomong sekarang untuk apa? Itu yang namanya strategi, ya, itu. Jangan tergesa-gesa, jangan grusa-grusu, jangan pengen cepet-cepetan karena Belanda masih jauh. Akan tetapi, sekali lagi saya sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Musra dalam menjaring nama-nama yang diinginkan oleh rakyat kita," kata Presiden Jokowi.

Namun, Presiden Jokowi mengaku belum membuka nama-nama yang diajukan oleh Musra.

 Baca Juga: Anies Baswedan Ingatkan Capres 2024 Pilih yang Tidak Ingkar Janji, Miliki Rekam Jejak

"Tadi yang disampaikan Pak Panel Barus itu resmi, belum saya buka. Belum saya buka. Jadi, saya terus terang, ini harus diberikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres dan cawapresnya seperti apa," tambah Presiden.

Presiden Jokowi menyebut memilih pemimpin pada tahun 2024 sangat krusial sehingga tidak boleh keliru. Menurutnya seorang pemimpin itu mesti berani ambil risiko di tengah ketidakpastian global.

"Jangan tergesa-gesa karena begitu keliru, kita tidak bisa minta kembali lagi. Sekali lagi, sekarang kita tahu keadaan dunia ketidakpastiaan global sampai diperkiraan 5—10 tahun yang akan datang itu masih akan terjadi. Sekali lagi, nakhodanya itu harus nakhoda yang pemberani, berani mengambil risiko untuk kepentingan negara ini untuk kepentingan bangsa ini," jelas Presiden Jokowi.***

 

Editor: Tatang Adhiwidharta

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah