Network
KabarDKI.com - Calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud MD menerima laporan jika ada sejumlah Rektor disuruh membuat pernyataan Presiden Jokowi atau Joko Widodo baik. Menyusul banyaknya kampus yang membuat pernyataan sikap dan mengkritisi Jokowi belakangan ini.
"Ini laporan kepada saya, dari beberapa rektor disuruh membuat pernyataan menyatakan Pak Jokowi itu orangnya negarawan baik. Yang kedua Pak Jokowi berhasil mengatasi krisis. Yang ketiga pemilu berjalan baik dan sebagainya," kata Mahfud usai acara Tabrak Prof di Koat Kopi Seturan, Kabupaten Sleman, Senin (5/2).
Mahfud MD mengatakan ada beberapa Rektor disuruh membuat pernyataan bahwa Presiden Jokowi baik. Bahkan ia menyebut juga ada beberapa kampus yang menolak melakukannya.
Baca Juga: Respons Jokowi Usai Bertemu Mahfud MD yang Mengundurkan Diri dari Kabinet
"Lalu ada yang tidak mau disuruh begitu seperti rektor Universitas Soegijapranata, Unika di Semarang itu memberi tahu kepada kami, 'kami disuruh buat seperti ini, ini teman kami sudah membuat pernyataan ada pernyataan rektor yang sama isinya kaya template tapi ada yang samar-samar', dan sebagainya," kata Mahfud.
Menurut Mahfud MD, apa yang diinstruksikan kepada Rektor atau kampus-kampus ini tidak sehat. Sebab membuat tandingan-tandingan yang bisa memecah belah masyarakat dan juga apara civitas akademika.
"Ya, oleh sebab itu menurut saya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, harus tetap dihormati karena seotoriter zaman Pak Harto pun kebebasan akademik dan mimbar akademik relatif masih cukup didengarkan dan relatif masih berwibawa," jelasnya.
Adanya Operasi Tekan Rektor
Selain itu, pada acara Tabrak Prof, Mahfud MD juga menyinggung kalau ada tekanan untuk rektor. Di tengah 59 kampus yang menyerukan sikap mengawal pemilu dan pemerintahan yang beretika.
Baca Juga: Mahfud MD Mundur dari Kabinet Presiden Jokowi: Saya Tidak 'Tinggal Glanggang Colong Playu'
