Sejarah Kue Keranjang yang Tak Lepas dari Hidangan Khas Imlek

11 Februari 2024, 12:07 WIB
Sejarah Kue Keranjang yang Tak Lepas dari Hidangan Khas Imlek /B. Hartati/

KabarDKI.com - Sejarah kue keranjang tak lepas dari hidangan masyarakat keturunan Tionghoa ketika Imlek. Hidangan ini tidak pernah lepas dari makanan khas nan legit.

Kue keranjang memiliki rasa manis dan tekstur kenyal serta lengket. Ia memiliki arti dan filosofi yang begitu bermakna bagi masyarakat Tionghoa.

China Highlight dalam laman resminya menjelaskan beberapa hal mengenai asal-usul terkait sejarah kue keranjang. Ada satu legenda yang menyebutkan hidangan ini erat dikaitkan dengan Dewa Dapur dan kue menjadi sesembahan untuk dewa-dewa tersebut yang diyakini oleh masyarakat Tionghoa berada di setiap rumah.

Baca Juga: Intip Rahasia Lidah Kucing Renyah dan Buttery dari Chef Devina Hermawan untuk Warnai Imlek 2024!

Masyarakat Tionghoa banyak yang meyakini bahwa setiap tahunnya Dewa Dapur akan melaporkan berbagai hal kepada Kaisar Giok terkait dengan empunya rumah tempat sang Dewa tinggal. Untuk mencegah Sang Dewa mengatakan hal-hal buruk, maka si pemilik rumah akan mempersembahkan Kue Keranjang yang legit dan lengket.

Tujuan adanya kue keranjang, supaya mulut Dewa Dapur terkatup rapat sehingga tidak melaporkan hal-hal buruk kepada Kaisar Giok.

Asal-usul hadirnya kue keranjang atau Nian Gao juga diceritakan dalam sejarah perang di China yang sudah ada sejak 2.500 tahun yang lalu. Cerita itu menyebutkan bahwa asal usul Nian Gao ada sejak mangkatnya politikus sekaligus Jenderal perang dari Kerajaan Wu yaitu Wu Zixu.

Setelah Wu tewas, Raja Yue yang bernama Goujian menyerang Ibu kota Kerajaan Wu dan menyebabkan banyak tentara terjebak di dalam tembok besar kota tersebut. Para tentara yang kelaparan itu, tidak memiliki persiapan makanan dan banyak tentara kemudian tewas akibat kelaparan.

Para prajurit yang masih selamat kemudian mengingat perkataan mendiang Jenderal Wu bahwa jika para prajurit membutuhkan makanan, mereka harus menggali tepi tembok kota sedalam tiga kaki untuk bisa mendapatkan makanan. Lantas para prajurit yang tersisa melaksanakan ucapan yang pernah dikatakan oleh Raja Wu kala itu.

Baca Juga: Tips Menghindari Makan Berlebihan Saat Imlek 2024

Ternyata, fondasi dari tembok kota adalah balok yang terbuat dari nasi ketan, sehingga tembok dapat berdiri kokoh dan lengket ke tanah. Nasi ketan yang menjadi fondasi itulah yang kemudian menyelamatkan nyawa pada prajurit dari kelaparan.

Karena itu, kue keranjang atau dalam bahasa China disebut sebagai Nian Gao, yang selama periode Tahun Baru Imlek dianggap dapat membawa keberuntungan dan berbagai hal-hal positif.

Demikianlah sejarah kue keranjang yag tak lepas dari hidangan khas masyarakat Tiongkok ketika Imlek.***

Editor: Endah

Tags

Terkini

Terpopuler