Sejarah Jamu Sebuah Obat Tradisional Asli Indonesia

- 24 Juni 2024, 11:00 WIB
Sejarah Jamu Sebuah Obat Tradisional Asli Indonesia
Sejarah Jamu Sebuah Obat Tradisional Asli Indonesia /ist

Pada 1850, seorang ahli kesehatan bernama Geerlof Wassink membuat kebun tanaman obat. Kemudian menginstruksikan para dokter agar menggunakan obat herbal untuk pengobatan. Saat itu lokasi kebunnya berada di The Weltevreden Military Hospital atau sekarang dikenal Rumah Sakit Gatot Subroto.

Baca Juga: Setelah Gamelan, Kini Budaya Sehat Jamu Masuk Daftar UNESCO

Jamu kian populer ketika banyak perkawinan silang antara orang Eropa dan Indonesia. Adanya percampuran budaya, membuat kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi jamu, hal ini menular terhadap bangsa Eropa.

Perkembangan industri jamu di Indonesia lantas baru dimulai Sekitar 1900-an. Ketika itu pabrik jamu besar mulai berdiri seperti Jamu Jago, Mustika Ratu, Nyonya Meneer, Leo, Sido Muncul, Jamu Borobudur, Jamu Dami, Jamu Air Mancur, dan lainnya.

Tidak hanya di Indonesia, jamu juga semakin populer di mancanegara ketika pandemi Covid-19. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikelola Kementerian Perdagangan, total nilai ekspor jamu asal Indonesia pada 2021 mencapai 41,5 juta dolar AS. Angka tersebut meningkat 10,96 persen dibandingkan pada 2019.

Meski tidak sedikit masyarakat yang merasakan khasiat jamu, tapi konsumsi jamu juga masih jadi perdebatan di kalangan ahli. Banyak yang berpendapat bahwa produk kesehatan ini memiliki zat senyawa yang berbahaya bagi tubuh. Meski ada perdebatan, tidak membuat masyarakat berhenti mengonsumsi obat tradisional asli Indonesia ini.***

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah