Dampak Serangan Israel di Jalur Gaza, Rumah Sakit Dipadati Pasien hingga Warga yang Mengungsi

15 Oktober 2023, 15:45 WIB
Masyarakat di Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan pada Kamis (12/10/2023) membantu upaya penyelamatan para korban rentetan serangan udara Israel. /ANTARA/Khaled Omar/Xinhua/tm/

KabarDKI.com - Dampak serangan Israel di Jalur Gaza, fasilitas medis di seluruh wilayah padat penduduk kewalahan menangani pasien. Rumah sakit dipenuhi oleh pasien terluka hingga warga yang mengungsi.

Kondisi yang sangat memprihatinkan ini terjadi di Rumah Sakit Shifa, kompleks medis terbesar di Gaza. Para dokter bahkan memperingatkan akan terjadinya wabah penyakit menular karena kepadatan pasien.

“Ada ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang berbondong-bondong ke rumah sakit,” kata ahli bedah Ghassan Abu Sitta, mengutip Al Jazeera, Minggu (15/10/2023).

Baca Juga: Model Berdarah Palestina Gigi Hadid Buka Suara soal Serangan Hamas vs Israel

“Mereka tidur di lantai, di koridor, di antara tempat tidur pasien. Orang-orang sangat ketakutan. Mereka beranggapan rumah sakit adalah tempat paling aman dan segala sesuatu di sekitar mereka meyakinkan anggapan tersebut,” tambahnya.

Tidak berhenti di situ, pemandangan mengenaskan lainnya adalah ketika truk es krim digunakan untuk menyimpan jenazah.

Israel menghujani Gaza dengan bom sebagai pembalasan atas serangan Hamas di wilayah Israel pekan lalu. Jenazah menumpuk karena orang-orang takut untuk menguburkannya.

Situasinya semakin buruk hingga akhirnya truk es krim digunakan untuk menyimpan jenazah karena kamar mayat rumah sakit penuh.

Abu Sitta menambahkan, dia meninggalkan Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza utara, pada Jumat 13 Oktober 2023. Hal itu ia lakukan setelah pasukan Israel memberi waktu dua jam kepada rumah sakit tersebut untuk melakukan evakuasi.

Baca Juga: Perang Hamas-Israel, Rusia Usulkan Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB

“Kami memastikan pasien berada di ambulans dan saya kembali ke RS Al-Shifa,” ujarnya.

“Kami melewati Rumah Sakit Indonesia dan Anda bisa melihat mayat-mayat bertumpuk di luar kamar mayat. Mereka kehabisan ruang. Saat melewati bangunan yang hancur, baunya sangat menyengat,” tambahnya.

Petugas medis di Rumah Sakit Shifa tidak lagi dapat melakukan operasi selain operasi penyelamatan jiwa.

“Persediaan (obat) sudah habis tapi staf juga sudah habis. Banyak dari mereka terbunuh, anggota keluarganya terbunuh, atau berusaha mengamankan keluarga mereka,” tukas Abu Sitta.***

Editor: Endah

Tags

Terkini

Terpopuler