Jasa Marga Catat Rekor Layani Arus Mudik Tertinggi, Meningkat 201,09 Persen di H-3 Idul Fitri 1444 H

- 20 April 2023, 18:10 WIB
Sejumlah pemudik mengendarai sepeda motor melintas di jalur Pantura, Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (19/4/2023). Memasuki H-3 Lebaran 2023, arus mudik di jalur pantura yang didominasi pemudik sepeda motor dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah terpantau padat.
Sejumlah pemudik mengendarai sepeda motor melintas di jalur Pantura, Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (19/4/2023). Memasuki H-3 Lebaran 2023, arus mudik di jalur pantura yang didominasi pemudik sepeda motor dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah terpantau padat. /ANTARA FOTO/Dedhez Anggara./ANTARA FOTO

Sementara itu, dari sisi pengembangan teknologi, Lisye menjelaskan, Jasa Marga mengolah total 52 unit Traffic Counting yang berfungsi sebagai indikator yang akan menjadi rekomendasi pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Traffic Counting ini terintegrasi langsung dengan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) melalui Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan rekayasa lalu lintas.

Baca Juga: Sholat Idul Fitri 1444 H akan Berlangsung di Balai Kota, Start Pukul 06.30 WIB Salat Ied Tetap Pakai Masker

“Informasi ini kemudian disebarkan kepada pengguna jalan untuk membantu mereka merencanakan perjalanan. Di antaranya yaitu melalui Aplikasi Travoy yang menyediakan informasi lalu lintas real time dari pantauan lebih dari 1.900 CCTV di seluruh ruas jalan tol, Dynamic Message Sign (DMS) berbasis Estimated Time Arrival (ETA) yang terintegrasi dengan Rest Area Management System (RAMS) sehingga dapat menambahkan estimasi waktu perjalanan dan kapasitas rest area, hingga One Call Center 24 Jam Jasa Marga di nomor 14080,” tambahnya.

Jasa Marga juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pemangku kepentingan terkait. Empat bulan sebelum arus mudik, seluruh instansi yang terlibat sudah membahas intensifikasi perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas yang berpotensi terjadi pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 lalu.

“Koordinasi ini dilakukan khususnya dengan Kepolisian, sebagai pemegang diskresi atas langkah rekayasa lalu lintas, juga dengan semua pemangku kepentingan lainnya, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol, bahkan dengan Polda dan pemerintah daerah setempat,” ungkap Lisye.***

Halaman:

Editor: Oktafian Wahyu Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah