AVIA: Pasar Industri Video Diprediksi Capai 3,7 Miliar Dolar AS di 2028

- 4 September 2023, 18:12 WIB
Konferensi Indonesia in View, Jakarta, pada 31 Agustus 2023
Konferensi Indonesia in View, Jakarta, pada 31 Agustus 2023 /Istimewa

KabarDKI - Asosiasi Industri Video Asia (AVIA) menjadi tuan rumah bagi lebih dari 200 delegasi dalam konferensi Indonesia in View baru-baru ini di Jakarta.

Konferensi dibuka dengan streaming para pemimpin industri TV yang berbagi pandangan mereka mengenai kondisi TV dan video di Indonesia. Disebutkan total pendapatan industri video diperkirakan akan meningkat dari 2,5 miliar dolar AS pada tahun 2023, menjadi 3,7 miliar dolar AS pada tahun 2028, sesuai penelitian terbaru oleh Media Partners Asia (MPA).

Senior Manager of Business Development, (Indonesia, Thailand, Malaysia) Netflix, Tizar Patria mengatakan bahwa dirinya optimis terhadap pasar karena Netflix terus berkembang dengan fokus pada konten yang sesuai dengan pasar ditambah dengan pengalaman berkualitas bagi konsumen.

Kemudian, Managing Director Vision plus, Clarissa Tanoesoedibjo menambahkan diperlukan ekosistem yang memperkuat seluruh bagian lainnya, mulai dari TV berbayar hingga free to air dan streaming, serta menemukan mitra strategis di pasar untuk memaksimalkan peluang adalah kuncinya.

Country Head, WeTV dan Iflix Indonesia, Lesley Simpson juga sependapat bahwa pertumbuhan (Over-The-Top) OTT ada dan dapat dicapai melalui kemitraan strategis. Dengan Indonesia yang mewakili pasar konten video terbesar di Asia Tenggara, maka persaingan untuk mendapatkan konten masih tetap sengit.

Sementara itu, Presiden Direktur MNC Pictures Titan Hermawan mengatakan bahwa industri ini perlu menciptakan IP orisinal dan cerita orisinal sebagai peluang besar bagi penulis naskah baru. Bagi Angga Dwimas Sasongko selaku pendiri dan Direktur Visinema Group yang paling penting adalah fokus pada sumber talenta untuk dapat meningkatkan produksi konten.

Baca Juga: Rating TV Terbaru, Bidadari Surgamu Masih di Puncak, Cinta Tanpa Karena Posisi Ketujuh

Direktur Kebijakan Publik Asia Tenggara Netflix, Ruben Hattari berpendapat bahwa industri video perlu berupaya memperluas basis keterampilannya. Menurutnya, Indonesia juga merupakan satu-satunya negara yang tidak mempunyai skema insentif produksi, sehingga masih banyak yang perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan industri ini.

Kendati begitu, pembajakan masih menjadi masalah besar di Indonesia, dengan survei konsumen tahunan terbaru dari Koalisi Melawan Pembajakan AVIA menunjukkan bahwa 54% konsumen di Indonesia mengakses layanan pembajakan, yang merupakan tingkat pembajakan tertinggi keempat di wilayah ini.

Halaman:

Editor: Rashif Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x