Sejumlah Maskapai Ngutang ke AirNav hingga Rp1,52 Triliun, Ada Garuda Indonesia hingga Susi Air

- 18 September 2023, 18:13 WIB
Maskapai di Bandara
Maskapai di Bandara /Antara

KabarDKI.com - Airnav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNI) mencatat terdapat kewajiban piutang Rp1,52 triliun dari sejumlah maskapai. Adapun besaran tersebut merupakan akumulasi dari 2018 hingga kuartal II-2023.

Mengacu pada bahan paparan, jumlah piutan ini terus meningkat. Pada tahun 2018 tercatat masih Rp819 miliar, piutang ini pun meningkat hingga menjadi Rp1,52 triliun di kuartal III-2023 ini.

Direktur Utama Airnav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, dari piutang tersebut tidak hanya dari maskapai domestik. Akan tetapi ada dari maskapai asing.

Baca Juga: Maskapai Kargo Raindo United Services Dukung Aksesibilitas Langsung Ekspor dan Impor Indonesia-Hong Kong

"Piutang Rp1,52 triliun, 76 persen airlines domestik, 24 persen airlines asing," ujarnya di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin, 18 September 2023.

Dirinya membeberkan sebagian maskapai domestik di antaranya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Citilink, Batik Air, Wings Air hingga Lion Air.

"Hampir semua (maskapai domestik). Indonesia airasia, Sriwijaya, Superair Jet sama Susi Air," ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, untuk maskapai asing mayoritas sudah setop beroperasi. Pasalnya, ada 16 maskapai asing yang berutang ke Airnav Indonesia.

"Ada indonesia airasia Xtra, sky aviation, Tigerair, Orient Thai Airlines, Air Born Indonesia, Air Cargo Global, ada 16 (maskapai)," ujarnya.

Halaman:

Editor: Fareri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah