PBB Sebut Air Jadi Masalah Hidup dan Mati Masyarakat di Jalur Gaza

- 15 Oktober 2023, 17:25 WIB
Sejumlah warga Gaza melarikan diri dari rumah mereka menuju bagian selatan Jalur Gaza setelah Israel memerintahkan untuk pindah ke bagian selatan dalam waktu 24 jam, di tengah konflik Israel-Palestina di Kota Gaza pada 13 Oktober 2023.
Sejumlah warga Gaza melarikan diri dari rumah mereka menuju bagian selatan Jalur Gaza setelah Israel memerintahkan untuk pindah ke bagian selatan dalam waktu 24 jam, di tengah konflik Israel-Palestina di Kota Gaza pada 13 Oktober 2023. /Reuters/Ahmed Zakot/

KabarDKI.com - PBB sebut air menjadi masalah hidup dan mati masyarakat di Jalur Gaza. Hal tersebut buntut dari Israel yang mengepung wilayah tersebut dan menghentikan pasokan air.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa lebih dari dua juta orang kini berada dalam risiko karena kehabisan air.

 

Menurut UNRWA, tidak ada bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza selama seminggu ini.

Baca Juga: Dampak Serangan Israel di Jalur Gaza, Rumah Sakit Dipadati Pasien hingga Warga yang Mengungsi

Air bersih hampir habis di Jalur Gaza karena pabrik air dan jaringan air umum berhenti beroperasi. Warga Palestina kini terpaksa menggunakan air kotor dari sumur, sehingga meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.

Israel juga telah memberlakukan pemadaman listrik di Gaza sejak Rabu 11 Oktober 2023, yang berdampak pada pasokan air.

Sementara itu, ribuan orang telah pindah dari Gaza utara setelah Israel memerintahkan mereka melakukan evakuasi di tengah serangan udaranya. Hampir satu juta orang telah mengungsi sejak pekan lalu.

Duta Besar Rusia untuk PBB pun menyerukan gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas.

Halaman:

Editor: Endah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah