KabarDKI.com - Dampak serangan Israel di Jalur Gaza, fasilitas medis di seluruh wilayah padat penduduk kewalahan menangani pasien. Rumah sakit dipenuhi oleh pasien terluka hingga warga yang mengungsi.
Kondisi yang sangat memprihatinkan ini terjadi di Rumah Sakit Shifa, kompleks medis terbesar di Gaza. Para dokter bahkan memperingatkan akan terjadinya wabah penyakit menular karena kepadatan pasien.
“Ada ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang berbondong-bondong ke rumah sakit,” kata ahli bedah Ghassan Abu Sitta, mengutip Al Jazeera, Minggu (15/10/2023).
Baca Juga: Model Berdarah Palestina Gigi Hadid Buka Suara soal Serangan Hamas vs Israel
“Mereka tidur di lantai, di koridor, di antara tempat tidur pasien. Orang-orang sangat ketakutan. Mereka beranggapan rumah sakit adalah tempat paling aman dan segala sesuatu di sekitar mereka meyakinkan anggapan tersebut,” tambahnya.
Tidak berhenti di situ, pemandangan mengenaskan lainnya adalah ketika truk es krim digunakan untuk menyimpan jenazah.
Israel menghujani Gaza dengan bom sebagai pembalasan atas serangan Hamas di wilayah Israel pekan lalu. Jenazah menumpuk karena orang-orang takut untuk menguburkannya.
Situasinya semakin buruk hingga akhirnya truk es krim digunakan untuk menyimpan jenazah karena kamar mayat rumah sakit penuh.
Abu Sitta menambahkan, dia meninggalkan Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza utara, pada Jumat 13 Oktober 2023. Hal itu ia lakukan setelah pasukan Israel memberi waktu dua jam kepada rumah sakit tersebut untuk melakukan evakuasi.