Kemenag Imbau Masyarakat Waspada Penipuan Paket Murah Umrah dan Haji Khusus

- 25 Maret 2024, 07:55 WIB
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI Jaja Jaelani
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI Jaja Jaelani /Kemenag

KabarDKI.com-Masyarakat diimbau untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan tawaran paket murah biaya umrah dan haji khusus, sehingga membuat rugi secara ekonomi.

Menurut Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI Jaja Jaelani, masyarakat harus melakukan cek dan ricek dengan paket harga yang ditawarkan.

Baca Juga: Hyundai Gowa Tawarkan Paket Servis Sambut Hari Raya, Siap Jaga Perjalanan Mudikmu

"Untuk melihat daftar penyelenggara umrah atau haji khusus yang berizin itu sudah ada di SISKOPATUH (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus)," ucapnya di Jakarta Minggu (24/3/2024).

“Sekarang ini tidak kurang ada 2.573 travel yang melayani umrah ke Tanah Suci. Jangan tergiur dengan paket murah, bisa dicek apakah biro perjalanan yang menawarkan tersebut termasuk sudah berizin atau belum," sambungnya.

Jaja menilai, masyarakat jangan mudah tergiur tawaran harga paket murah yang di bawah harga referensi. Publik juga agar jangan gampang percaya dengan berbagai paket visa yang dijanjikan dapat digunakan dan memudahkan perjalanan ibadah ke Tanah Suci, baik untuk ibadah umrah ataupun ibadah haji.

Baca Juga: Pemudik Diminta Patuhi Larangan Merokok di Kereta Api

Pengecekan itu, lanjutnya, perlu dilakukan sebelum masyarakat memilih biro perjalanan umrah maupun haji khusus. "Pastikan layanannya, pastikan penerbangannya, pastikan visanya, pastikan bagaimana layanan di Saudi. Sehingga jamaah haji kita ini betul-betul dapat melaksanakan ibadah umrah dengan nyaman," sebutnya.

Jaja mengaku ada banyak penawaran beribadah haji tanpa antrian, begitupun perjalanan umrah. Karenanya, masyarakat harus waspada. Sebab banyak kasus yang ditemui dengan persoalan vendor gagal menyediakan tiket dan visa hingga berakibat jemaah gagal berangkat. Ada juga kasus jemaah terlantar karena pihak penyedia tidak siapkan layanan di Saudia.

Halaman:

Editor: Oktafian Wahyu Nugroho


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x