Pulau Onrust di Kepulauan Seribu, Kisah Cinta Maria van de Velve Hingga Asrama Haji

2 Maret 2024, 12:12 WIB
Pulau Onrust /Sudin Kominfitik Kep Seribu

KabarDKI.com-Selain merasakan wisata alam dan bahari, Kepulauan Seribu juga memiliki wisata sejarah yang layak dinikmati para pengunjung, salah satunya Pulau Onrust.

Terletak di Kelurahan Pulau Untung Jawa, Pulau Onrust menjadi tempat bersejarah saat Kerajaan Belanda menyambangi dan berhasil menjajah Indonesia.

Baca Juga: Kepulauan Seribu Ternyata Punya Layanan Kesehatan yang Memadai Bagi Wisatawan

Pulau ini merupakan salah satu tempat yang dijadikan Kerajaan Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) untuk galangan kapal dan pergudangan lengkap dengan benteng sebagai pertahanan awal.

Pulau Onrust menjadi tempat bersejarah bagi kejayaan VOC bersama dengan Pulau Cipir, Pulau Kelor dan Pulau Bidadari, hal ini karena berdiri benteng VOC yang kokoh kala itu.

Namun kini semuanya telah hancur dan hanya terlihat pondasi bangunan karena abrasi air laut.

Saat tiba di dermaga Pulau Onrust, pengunjung akan disambut rindangnya pohon dan ornamen kincir angin mini khas negara Belanda.

Tidak ada suara keramaian orang, hanya hembusan angin dan deburan ombak yang datang membisikkan telinga seakan menyampaikan pesan selamat datang.

Pengunjung yang datang biasanya akan dipandu oleh tim yang disiapkan UP Museum Kebaharian Jakarta atau memilih menyusuri sendiri setiap jengkal pulau ini.

Ada 29 lokasi yang dapat dinikmati pengunjung di Pulau Onrust, meski mayoritas semuanya hanya reruntuhan bangunan dan sisa pondasi yang menjadi saksi sejarah.

Tapi itu semua tidak mengurangi nilai sejarah Pulau Onrust, yang memiliki arti Tidak Pernah Beristirahat atau dalam bahasa Inggrisnya adalah Unrest. Maklum saja, pada tahun 1615 VOC pertama kali mendirikan sebuah galangan kapal dan sebuah gudang kecil. Selain sebagai galangan kapal, pada tahun 1618 Pulau Onrust digunakan sebagai pulau pertahanan. Sesuai namanya, bangunan di pulau ini sempat beberapa kali dilakukan renovasi oleh pihak kerajaan Belanda karena terdampak dari perang kala itu.

Baca Juga: Melihat Benteng Martello Peninggalan Belanda di Kepulauan Seribu

Tidak hanya masa kolonial Belanda, saat beralih ke Indonesia, pulau ini juga sempat dimaksimalkan untuk karantina Haji, karantina penyakit menular dan sejak tahun 1972 dilindungi oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai bangunan bersejarah untuk kepentingan edukasi.

Terlihat dari 29 lokasi yang ada di Pulau Onrust, terdapat penjara peninggalan Belanda dan Jepang yang memiliki kisah panjang dan penuh penyiksaan, ada juga reruntuhan tower Mortello, reruntuhan benteng, reruntuhan asrama Haji hingga komplek makam Belanda yang menyimpan banyak misteri menarik untuk ditelusuri, salah satunya makam Maria van de Velve yang menjadi ikon dari Pulau Onrust, karena kisah cintanya.

Untuk mengunjungi Pulau Kelor, para pengunjung bisa bepergian menggunakan KRL hingga Stasiun Rawa Buaya, lalu transit dengan Mikrotrans Jaklingko JAK 50 dan JAK 80 ke Dermaga Muara Kamal Cengkareng, Jakarta Barat, lalu menyewa kapal kayu nelayan menuju Pulau Kelor.

Tiket masuk ke Pulau Kelor, berdasarkan data Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta bervariasi, mulai Rp 7.500-15.000 untuk kategori perorangan dewasa/umum, untuk kategori pelajar, mahasiswa dan anak-anak mulai dari Rp 3.750-5.000, sedangkan kategori wisatawan mancanegara Rp 50.000.***

Editor: Oktafian Wahyu Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler