Network
KabarDKI.com - Pengamat politik Universitas Jember, Hermanto Rohman, mengatakan sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai untungkan Anies Baswedan karena memiliki basis massa tradisional.
Memang Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS. Namun, belakangan PKB ikut bergabung karena keluar dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi Gerindra.
Pengamat politik melihat sosok Cak Imin sangat tepat berduet dengan Anies. Sebab mantan Gubernur DKI Jakarta itu membutuhkan basis massa tradisional dan itu dimiliki oleh PKB.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Soroti Pendidikan Indonesia yang Berjalan Lamban
"Partai NasDem bersama gerbong koalisi-nya melihat bahwa sosok Anies butuh sosok yang bisa masuk ke basis massa tradisional pedesaan," kata Hermanto.
Selain itu, sosok Anies juga butuh figur yang dapat menetralisasi resistensi publik terhadap citranya yang selama diidentikkan dengan politik identitas dan tidak mengakar di basis tradisional pedesaan yang memperlemah elektabilitasnya.
"Untuk itu dibutuhkan sosok yang bisa menetralisasi dan orang di dalam koalisi yang disodorkan Partai Demokrat melalui figur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak mampu memberikan perkembangan signifikan dalam elektabilitas melalui survei," jelasnya.
Hermanto juga menjelaskan Surya Paloh sengaja menggandeng Cak Imin untuk mengangkat citra sebagai koalisi yang bisa masuk dalam basis tradisional, ulama dan pedesaan dan juga citra mengusung politik kebangsaan.
Secara elektoral, lanjut dia, figur Cak Imin didukung oleh PKB yang solid dan juga memiliki basis elektoral yang jelas terutama di pedesaan dan pesantren di Jawa Timur.
