Konsep Single Salary PNS Indonesia Tiru Singapura dan Malaysia

- 25 Oktober 2023, 13:41 WIB
Konsep Single Salary PNS Indonesia Tiru Singapura dan Malaysia
Konsep Single Salary PNS Indonesia Tiru Singapura dan Malaysia /

KabarDKI.com - Konsep single salary PNS atau Pegawai Negeri Sipil Indonesia tiru Singapura dan Malaysia. Hal ini dikatakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas melalui Plt Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Taufik Hanafi.

Konsep single salary menurut dokumen Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang diterbitkan pada Agustus 2017, dimana membuat PNS hanya akan menerima satu jenis penghasilan berupa gabungan berbagai komponen penghasilan.

Single salary bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang akan dijalankan di Tanah Air ini merupakan hasil adopsi dari Negeri Jiran, Singapura dan Malaysia.

Baca Juga: Apa Sih Single Salary untuk PNS yang Akan Diterapkan di 2024?

Salah satunya prinsip yang diadopsi yakni equity theory, baik yang berupa eksternal equity maupun internal equity. Artinya, kompensasi untuk pekerjaan yang sama di organisasi yang berbeda tak akan lagi mendapat kompensasi yang berbeda.

"Kita buat positifnya eksternal equity ini yang kita harapkan dicapai, artinya kompensasi untuk pekerjaan yang sama di organisasi yang berbeda itu harusnya sama," ujar Taufik dalam acara Korpri Menyapa ASN dengan tema Single Salary bagi ASN, pada Rabu 25 Oktober 2023.

"Demikian juga internal equity artinya kita bicara di dalam satu organisasi. Kalau pekerjaannya itu sama, kompetensinya itu juga sama, dan kinerjanya sama seharusnya juga mendapat kompensasi yang sama," paparnya.

Diakui konsep single salary ini merupakan hasil studi banding dengan Singapura dan Malaysia. Kedua negara itu dinilai menggunakan lima prinsip dalam memberikan remunerasi dan kompensasi, yakni memenuhi keadilan internal dan eksternal, dikaitkan dengan beban dan tanggung jawab, dan risiko pekerjaan dalam suatu jabatan, serta dikaitkan dengan kinerja.

"Antara Singapura dan Malaysia kita lakukan studi banding mengenai best practices remunerasi di negara-negara tetangga kita. Jadi ada yang menggunakan tingkat pekerjaan, aspek keadilan, kompensasi juga menjadi perhatian,"jelasnya.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x