Network
KabarDKI.com - Puasa tidak lepas dengan kata sahur. Namun, bagaimana hukumnya puasa Ramadhan tanpa sahur?.
Dalam pembahasan yang dikupas pengajar Pondok Pesantren Darussalam Bermi, Lombok Barat Ustaz Abdul Kadir Jailani di portal resmi NU menjelaskan hukum tersebut. Dia menjabarkan puasa Ramadhan merupakan ibadah yang memerlukan persiapan fisik, salah satunya adalah dengan makan sahur.
Hukum Puasa Ramadhan Tanpa Sahur
Sayangnya, terkadang orang yang berpuasa lupa atau sengaja meninggalkan sahur. Anjuran Makan Sahur dalam Islam Rasulullah saw telah menekankan pentingnya makan sahur.
Beliau bersabda dalam riwayat Al-Bukhari Muslim, "Makan sahurlah kamu, sesungguhnya pada makan sahur terdapat keberkahan." Rasulullah menganggap makan sahur penting, meskipun tidak diwajibkan.
Baca Juga: Sahur Lebih Seger dan Jejak Al Quran Sambut Ramadan 1445 H
Sehingga, puasa seseorang tetap sah meskipun tidak makan sahur. Waktu dan Sunah Makan Sahur Waktu yang disunnahkan untuk makan sahur adalah dari pertengahan malam hingga waktu fajar. Sahur sebelum pertengahan malam atau saat fajar sudah terbit tidak dianggap sahur yang disunnahkan. Rasulullah saw juga menekankan untuk menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur.
Baca Juga: Puasa 2024: Meraih Kedamaian dan Kebahagiaan Spiritual
Makan sahur disunnahkan untuk menguatkan fisik bagi yang hendak menjalankan puasa dan sebagai perbedaan dengan ahlul kitab. Rasulullah saw mengakhirkan sahurnya, selesai sekitar 50 ayat sebelum waktu subuh.
Sahur tidak harus makanan bermacam-macam, bahkan sekadar seteguk air putih pun sudah dianggap sahur jika diniatkan. Dari penjelasan ini maka, hukum sahur yakni sunah. Berpuasa tanpa sahur tidak membatalkan puasa, namun keutamaan sahur tidak akan diperoleh.***
