Penyebab Hujan Turun Awet di Indonesia, 2 Wilayah Ini Waspada

- 14 Maret 2024, 08:46 WIB
Penyebab Hujan Turun Awet di Indonesia, 2 Wilayah Ini Waspada
Penyebab Hujan Turun Awet di Indonesia, 2 Wilayah Ini Waspada /Pixabay/

KabarDKI.com - Penyebab hujan turun awet di Indonesia dijabarkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menurutnya hujan yang mengguyur lama dipicu vorteks (091S) yang berubah jadi bibit siklon 18S cenderung bergerak lambat akibat tekanan rendah di timur yang kini telah menjadi dua vorteks.

Penyebab hujan turun awet di Indonesia ini disebutkan oleh periset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin. Ia mengatakan bibit siklon tropis itu bergerak lambat dan tidak segera menjauh menuju Australia.

"Inilah yang telah memicu propagasi hujan yang kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari, bahkan intensitas hujan bisa ekstrem yang disertai angin kencang," ujarnya.

Baca Juga: Cuaca DKI Jakarta Hari Ini Hujan Disertai Kilat Terjadi di Jaksel dan Jaktim

Erma mengungkapkan efek pergerakan bibit siklon 18S dari barat ke timur (selatan Jawa Timur) menyebabkan hujan deras persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang. Hujan yang persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks.

2 Wilayah Ini Waspada

Ia mengingatkan agar wilayah Semarang dan Kupang waspada mengantisipasi dampak fenomena tersebut. Kemunculan bibit siklon 91S yang berada di Samudra Hindia bagian tenggara, tepatnya sebelah barat daya Banten telah menimbulkan hujan di Banten dan Jabodetabek.

Erma menilai bibit siklon 91S yang kian mendekat ke Jabodetabek merupakan momen langka. Fenomena itu mengulang penyebab banjir besar Jakarta 2002. Sebab vorteks telah menyebabkan hujan dini hari yang persisten selama berhari-hari di Jakarta.

Baca Juga: Mengenal Siklon Tropis Herman dan Dampaknya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan ada tiga bibit siklon tropis di wilayah Indonesia. Bibit siklon tropis 91S yang berada di sebelah tenggara Samudera Hindia memiliki kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x