Tidak Semua Orang Bisa Jadi Trader, Kelola Emosi dan Disiplin Jadi Strategi Efektif

- 7 Juni 2024, 14:15 WIB
Tidak Semua Orang Bisa Jadi Trader, Kelola Emosi dan Disiplin Jadi Strategi Efektif
Tidak Semua Orang Bisa Jadi Trader, Kelola Emosi dan Disiplin Jadi Strategi Efektif /Freepik/tonodiaz/

KabarDKI.com - Psikologi trading merujuk pada kondisi emosional dan mental yang mempengaruhi keputusan trading. Memahami dan mengelola aspek ini sangat penting untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam trading kripto. Psikologi trading juga mencakup disiplin dan konsistensi dalam mengikuti rencana trading.

Tanpa disiplin, trader cenderung membuat keputusan impulsif yang merugikan. Trading kripto memerlukan kemampuan mengelola emosi seperti ketakutan, keserakahan, dan euforia. Ketakutan dapat membuat trader menjual aset terlalu cepat saat harga turun, sedangkan keserakahan bisa mendorong pembelian di puncak harga.

Kesadaran diri dan kontrol emosi adalah kunci untuk membuat keputusan trading yang rasional. Trader sukses mampu menjaga keseimbangan emosional dan tidak mudah terpengaruh fluktuasi pasar. CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan bahwa tidak semua orang cocok menjadi trader.

Baca Juga: Token RWA Jadi Salah Satu Aset dengan Narasi Positif untuk Investasi

"Jangan memaksakan diri, tidak semua bisa jadi trader. Justru yang banyak uang adalah investor jangka panjang, dan semua orang hampir bisa menjadi investor dibandingkan dengan trader. Contoh sifat orang yang tidak cocok buat jadi trader adalah panik saat melihat aset turun karena terlalu khawatir, sedangkan menjadi investor yang baik lebih sederhana, hanya perlu beli dan lupakan asetnya, lihat 4-5 tahun kemudian,” ujarnya saat di penutupan event Bulan Literasi Kripto 2024.

Pandangan ini memperkuat pentingnya investasi jangka panjang dalam kripto. Oscar menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan untuk menjadi investor jangka panjang sebagai strategi yang lebih aman dan menguntungkan. Hal senada dikatakan Andy Sanjaya sebagai full time trader mengingatkan bahwa tidak semua orang ditakdirkan menjadi trader.

"Saya tidak pernah berhasil menjual Bitcoin di harga tertinggi, tapi setidaknya selalu profit. Kita tidak bisa mengatur market, hanya bisa memiliki rencana exit. Walaupun sudah melakukan riset satu tahun, belum tentu berhasil, tapi paling tidak tahu strateginya, seperti take profit bertahap dan bersyukur dengan apa yang didapat,"jelasnya.

Pernyataan Andy ini menggarisbawahi pentingnya strategi dan perencanaan dalam trading kripto. Dia juga menekankan bahwa edukasi yang baik dapat membantu trader dan investor membuat keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi. Di sisi lain, Oscar Darmawan menyoroti fenomena bull market yang tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Halving ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Market selalu berulang. All-time high terjadi bukan sebelum atau saat halving, tapi setelah halving. Tidak langsung naik, tapi pasti naik, hanya saja setiap halving harga lebih kecil. Market BTC juga semakin likuid,"paparnya.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah