Network
KabarDKI.com - Sosok legenda Timnas Indonesia, Ferril Raymond Hattu, meminta semua pihak mengesampingkan intervensi politik demi mimpi anak Indonesia.
"Saya sangat sedih begitu mendengar Indonesia tidak jadi menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Oleh karena itu mengecewakan berjuta-juta anak muda kita dan komunitas sepakbola," kata Ferril.
Menurutnya, Indonesia kehilangan kesempatan emas untuk menstimulus mimpi anak muda meraih mimpinya dengan tampil di event berskala Internasional.
Baca Juga: Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 UMKM Rugi Rp22 Miliar, Erick Thohir Merasa Sedih
Ferril juga menyayangkan dicabutnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA ditengarai oleh intervensi politik karena menolak Timnas Israel tampil menjadi salah satu peserta.
Menurut Ferril, seharusnya para elite politik dan pejabat daerah bisa kesampingkan kepentingan politik yang berdampak buruk bagi sepakbola Indonesia.
Kapten Timnas Indonesia peraih emas SEA Games Manila 1991 ini menilai seharusnya penolakan Timnas Israel tidak perlu terjadi. Mengingat sudah ada komitmen bersama para pejabat terkait dalam pelaksanaan Piala Dunia U-20 dan bisa memilah sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kualitas tim nasional maupun potensi ekonomi yang didapat.
"Jadi jangan kepentingan sesaat, mungkin karena pengaruh tahun politik di 2024. Tapi ini kan mimpi anak muda Indonesia," tegasnya.
Baca Juga: Survei LSI: 80 Persen Publik Menilai Erick Thohir Berupaya Optimal untuk Piala Dunia U-20
Kendati ada kekecewaan yang sangat besar dari masyarakat akibat batalnya Piala Dunia U-20, Ferril mengaku optimistis di bawah kepemimpinan Ketum PSSI Erick Thohir, bisa melakukan suatu perubahan bagi sepakbola nasional dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).
Dengan banyaknya persoalan, Ferril mendorong adanya kolaborasi positif yang didukung oleh masyarakat, termasuk media dan seluruh stakeholder yang memiliki satu pandangan dan frekuensi untuk memajukan dan memperbaiki sepakbola Indonesia ke depan.
