Katering Jamaah Haji di Mekkah Dipastikan Penuhi Standar Gizi

4 Juni 2023, 23:36 WIB
Katering Jamaah Haji di Mekkah Dipastikan Penuhi Standar Gizi /Antara

KabarDKI.com - Sebanyak 54 perusahaan katering telah dikontrak pemerintah untuk melayani jamaah Indonesia selama melakukan ibadah haji di Mekkah.

Dalam menjamin mutu dan standar gizi, PPIH Daker Mekkah melakukan pengawasan proses produksi hingga distribusi serta mengimbau jamaah memperhatikan batas waktu kedaluwarsa.

Salah satu perusahaan katering Ahla Zad Company di kawasan Zaidi, Mekkah, menyiapkan makan malam bagi jamaah. Menurut Pengawas Pelayanan Konsumsi Daker Mekkah di Ahla Zad, Dadang Suratman satu dapur tersebut dapat memproduksi 4 ribu bungkus paket makanan.

 Baca Juga: Kemenag Beri Ultimatum Garuda Indonesia soal Masalah Perubahan Jadwal Penerbangan Jamaah Haji

"Dalam seminggu itu ada lima menu ikan, tiga ayam dan tiga daging, kata Dadang di Mekkah dikutip dari Antara.

Dadang mengatakan kebutuhan makanan jamaah selama tinggal di Mekkah adalah 66 kali makan yakni makanan untuk pagi, siang dan malam untuk setiap jamaah.

Untuk menu dibuat ada sarapan sederhana seperti nasi uduk dan tempe orek, atau nasi kuning dan telur dadar. Sedangkan untuk takaran berupa nasi 150 gram, lauknya 65 gram dan sayur 80 gram.

"Kami juga memilih perusahaan katering yang dapurnya memiliki pintu masuk dan pintu keluar barang yang berbeda. Jadi harus punya loading dock juga," lanjut Dadang.

Bahan-bahan akan disortir dan dicuci seperti sayuran dan buah kemudian disimpan diberbagai penyimpanan agar bahan tetap higienis.

Dadang menekankan hal yang paling penting yaitu makanan harus segera dikirim setelah matang dengan mempertahankan suhu sekitar 60 derajat.

 Baca Juga: 8 Tempat Mustajab Ketika Menjalankan Ibadah Haji

"Ada aturan dari Arab Saudi kalau suhunya di bawah itu dianggap udah mau basi jadi harus dibuang," kata petugas lulusan NHI Bandung itu.

Dia melanjutkan selain itu cita rasa Indonesia harus bisa dibuat untuk kenyamanan jemaah dengan memilih menu yang terkenal di Indonesia seperti opor ayam, balado, kentang mustofa, semur dan rendang.

Karena sebagian akan dikonsumsi lansia, maka perlu diperhatikan pemberian bumbu agar tidak terlalu asin atau pedas. Tekstur makanan juga harus menyesuaikan dimana menu daging sapi dan ayam harus matang dan empuk, lanjut Dadang. Petugas pelayanan konsumsi mengimbau kepada jamaah perhatikan durasi makan dan membaca waktu kadaluarsa.

Menu makan pagi tidak boleh disantap setelah jam 09.00 WAS, makan siang sampai pukul 16.00 WAS, dan menu makan malam maksimal pukul 21.00 WAS.***

Editor: Tatang Adhiwidharta

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler