KabarDKI.com - Kasus perundungan anak di bawah umur viral di media sosial, ini terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat. Video perundungan itu banyak dibagikan sejumlah akun di jagat maya.
Dilihat dari akun @kitasemuaadalahpenolong di Instagram. Dalam narasinya, menyebut kasus perundungan itu dilakukan sejumlah pelajar SMP di wilayah Cicendo, Kota Bandung.
"Para pelaku perundungan masih duduk di kelas SMP dan ada juga yang masih SD. Mau jadi apa negara kita kalau penerusnya seperti ini?," tulisnya.
Baca Juga: Viral Anak Perempuan Berhijab Kena Perundungan dan Kekerasan Fisik di Cilincing
Di dalam video itu, ada empat pelajar menyiksa anak berkaos hitam dalam posisi jongkok sembari tangannya melindungi kepala dan wajah. Meski sudah terpojok, empat remaja yang mengenakan baju kuning, hitam, putih dan coklat dengan tega memukul hingga menendang anak tersebut.
Video ini juga diduga direkam oleh rekan pelajar SMP yang turut ikut melakukan perundungan. Usai puas, anak-anak lainnya yang sepertinya merupakan teman korban diseret mendekat dan tak luput dari pukulan.
Sampai ada momen korban tak berdaya, tapi anak-anak lainnya masih saja memukul dan menendang. Hingga akhirnya, korban secara bergantian ditonjok dan ditendang ketika posisinya sudah bisa berdiri.
Menurut kabar, @kitasemuaadalahpenolong aksi perundungan anak ini sebetulnya sudah dimediasi di Polsek Cicendo. Namun, para pelaku tidak jera bahkan nekat mendatangi korban ke sekolahnya.
"Sudah di mediasi Polsek Cicendo namun para pelaku perundungan masih belum kapok juga, malah salah satu pelaku mengancam ingin membunuh korban dengan obeng di sekolah," tulis akun itu.
Kasus Penganiayaan Anak di Bandung Disoroti Anggota DPR RI
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni turut menyoroti aksi perundungan anak di Bandung ini. Menurut Anggota DPR ini lantas meminta untuk aparat kepolisian menangkap para pelaku dan minta dipenjarakan.
"Tangkep dan penjarain langsung pak @polrestabandung @budisartono96 (jangan ada pasal di bawah umur kalau ginian) semua yang di situ penjarain," tulis Sahroni, seperti dikutip KabarDKI, Jumat 9 Juni 2023.***