Network
KabarDKI.com - Presiden Jokowi atau Joko Widodo singgung jalan rusak di Jawa Tengah yang penanganannya salah selama ini. Pemerintah pun mengucurkan dana Rp14,6 triliun untuk kebutuhan perbaikan jalan di berbagai daerah sepanjang 2023.
Jokowi memerinci bahwa dari anggaran perbaikan jalan di antaranya sebanyak Rp1,36 triliun dikucurkan untuk perbaikan 40 ruas jalan rusak di Jawa Tengah. Hal ini ia sampaikan ketika meresmikan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah Ruas Purwodadi-Wirosari-Blora, di Kabupaten Blora, seperti dikutip dari Instagram Presiden Jokowi.
“Khusus Kabupaten Blora mendapatkan anggaran Rp257 miliar besar sekali. Oleh sebab itu, jalan antara Purwodadi sampai ke Blora tadi saya sudah lihat dan merasakan sendiri jalannya sangat mulus, yang sudah bertahun-tahun tidak beres-beres. Biasanya jalan Solo-Purwodadi-Blora, jalannya selalu bergelompang karena tanah yang dinamis,” tulis Jokowi.
Baca Juga: Survei indEX: Kepuasan Terhadap Presiden Jokowi Tinggi 82,4 Persen, Tanda Prabowo Menang 1 Putaran?
Selain itu, Presiden Jokowi singgung jalan rusak di Jawa Tengah, dimana jalan yang bergelombang lantaran pembangunan sebelumnya menggunakan metode aspal, bukan beton. Lantas kali ini hal tersebut dilakukan secara sebaliknya.
Presiden Jokowi menekankan bahwa meskipun beton mengartikan ada harga lebih mahal, tetapi pemerintah memilih rigid tersebut. Sebab dipercaya metode ini lebih awet dan membuat umur dari infrastruktur jalan akan lebih panjang.
Dalam akun Instagram Jokowi juga mengaku bahwa Kabupaten Sragen sendiri diberikan Rp204 miliar untuk pembangunan ruas tiga jalan. Adapun, Kepala Negara menjelaskan alasan ruas Jalan Surakarta-Purwodadi menjadi ruas jalan dengan tingkat kerusakan paling berat dikarenakan sifat tanah yang dinamis sehingga menimbulkan kerusakan.
Baca Juga: Debat Cawapres Mahfud MD: Petani Makin Sulit tapi Subsidi Pupuk Makin Naik, Pasti Ada yang Salah
Dalam unggahan Presiden Jokowi, ada Warganet yang menanyakan kerja Gubernur sebelumnya, Ganjar Pranowo ngapain saja sampai jalan rusak. Diduga, orang nomor satu di Jawa Tengah itu hanya sibuk mempersiapkan diri untuk nyapres.
