Bank OCBC dan Coomenwealth Digabung, Targetnya 1 September 2024 Rampung

- 12 Juni 2024, 12:00 WIB
Bank OCBC dan Coomenwealth Digabung
Bank OCBC dan Coomenwealth Digabung /Dok.OCBC

KabarDKI.com - Penggabungan antara PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) dengan PT Bank Commonwealth ditargetkan akan selesai pada 1 September 2024. Kedua bank tengah mendekati tahap akhir untuk menjadi satu.

Berdasarkan laman resminya, Bank OCBC NISP dan Bank Commonwealth akan melakukan beberapa hal, paling dekat pada 25 Juni 2024 mendatang. Dimana merupakan batas waktu bagi kreditur masing-masing bank yang menjadi peserta penggabungan untuk mengajukan keberatan atas rencana penggabungan.

Kemudian, pihak OCBC dan Commonwealth akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Agustus 2024. Di mana, 10 Juli 2024 menjadi tanggal terakhir pencatatan pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham OCBC yang berhak hadir dalam RUPSLB OCBC, dan yang mempunyai hak untuk menjual sahamnya.

Baca Juga: PT Bank Syariah Indonesia Gandeng Qasir.id Dorong Digitalisasi 24 Ribu UMKM

Dalam RUPSLB OCBC, mereka akan meminta persetujuan dari para pemegang saham antara lain, yakni rencana Penggabungan OCBC dengan PTBC beserta dokumen transaksi yang diperlukan, termasuk dokumen Rancangan Penggabungan dan konsep Akta Penggabungan antara OCBC dan PTBC.

Usai RUPSLB, kedua bank menyetujui aksi penggabungan tersebut. Kemudian selanjutnya adalah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas penggabungan.

Baca Juga: OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Guna Perkuat Bank Perkreditan Rakyat

Adapun, agendanya surat persetujuan penggabungan Bank OCBC dan Bank Commonwealth tersebut keluar pada 22 Agustus 2024. Dengan asumsi tidak terdapat pemegang saham OCBC yang tidak setuju atas rencana penggabungan dan menjual saham miliknya, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham OCBC setelah Tanggal Efektif Penggabungan tidak akan mengalami perubahan.

Dimana OCBC Overseas Investments Pte tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebesar 85,078%. Angka jumlah saham yang digenggam sebanyak 19,52 miliar saham atau senilai Rp 2,44 triliun.***

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah