KKP Tetapkan 22 Lokasi Smart Fisheriess Village, Ada di Mana Saja?

- 17 Juni 2023, 11:18 WIB
KKP Tetapkan 22 Lokasi Smart Fisheriess Village, Ada di Mana Saja?
KKP Tetapkan 22 Lokasi Smart Fisheriess Village, Ada di Mana Saja? /Dok.KKP

KabarDKI.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menetapkan 22 lokasi Smart Fisheries Village (SFV) di beberapa wilayah di Indonesia untuk mendukung implementasi program prioritas berbasis ekonomi biru.

Penetapan lokasi SFV BRSDM terlaksana berdasarkan Surat Keputusan Kepala BRSDM Nomor 156 Tahun 2023 tentang Penetapan Lokasi Desa Perikanan Cerdas/ Smart Fisheries Village BRSDM Tahun 2023.

“Pada tahun 2023, BRSDM telah menetapkan 10 lokasi SFV berbasis desa dan 12 lokasi SFV berbasis UPT yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, dengan mengangkat komoditas unggulan dari masing-masing wilayah tersebut,” terang Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta.

 Baca Juga: KKP Jemput Bola Buka Layanan Pengurusan NIB dan Kusuka ke Pedagang Ikan Muara Baru

Disampaikan bahwa SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis teknologi informasi dan manajemen tepat guna. Terdapat dua konsep pembangunan SFV yakni SFV berbasis Desa dan SFV berbasis Unit Pelaksana Teknis (UPT). Pembangunan SFV tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga pada tatanan sosial dan kelembagaannya sehingga daya saing desa meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas SDM. Melalui program ini, BRSDM menargetkan peningkatan ekonomi masyarakat, serta kegiatan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Lebih lanjut Nyoman menerangkan, sepuluh lokasi SFV berbasis desa tersebut berada di Desa Linau, Maje, Kota Kaur, Bengkulu, dengan komoditas utama Gurita; Desa Mangunegara, Mrebet, Kab. Purbalingga, Jateng, dengan komoditas utama Nila; Desa Ajakkang, Soppeng Riaja, Kab. Barru, Sulsel, dengan komoditas utama Udang dan Bandeng; Desa Poka, Teluk Ambon, Maluku, dengan komoditas utama Kuwe; serta Desa Nagari Ranah Koto Tinggi, Koto Balingka, Kab. Pasaman Barat, Sumbar, dengan kegiatan usaha Wisata Bahari.

Selain itu terdapat di Desa Sumberdodol, Panekan, Kab. Magetan, Jatim, dengan komoditas utama Koi; Desa Panembangan, Cilongok, Kab. Banyumas, Jateng, dengan komoditas utama Mina Padi; Desa Kendalbulur, Boyolangu, Kab. Tulungagung, Jatim, dengan komoditas utama Patin; Desa Sungai Dua, Simpang Empat, Kab. Tanah Bumbu, Kalsel, dengan komoditas utama Patin; dan Desa Kawali, Kab. Ciamis, Jabar dengan komoditas utama Nila dan Nilem.

Sementara itu 12 lokasi SFV berbasis UPT berada di lnstalasi Pengembangan Sumber Daya Air Laut (IPSAL) Pamekasan, UPT Pusat Riset Kelautan, dengan kegiatan utama Usaha Garam; Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) di Desa Mariana, Banyuasin, dengan komoditas utama Nila dan Gabus; BRPPUPP di Desa Patra Tani, Muara Enim, dengan kegiatan utama Konservasi Ikan Lokal; Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, dengan kegiatan usaha Marikultur; serta Balai Riset Pemulaiaan Ikan (BRPI) Sukamandi, dengan kegiatan utama Pemuliaan Ikan Budidaya.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x