Kondisi Ekonomi Global Agak Lebih Baik, Kata Menkeu Sri Mulyani

- 31 Juli 2023, 12:12 WIB
Kondisi Ekonomi Global Agak Lebih Baik, Kata Menkeu Sri Mulyani
Kondisi Ekonomi Global Agak Lebih Baik, Kata Menkeu Sri Mulyani /

KabarDKI.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan kondisi ekonomi global sampai saat ini agak lebih baik dibandingkan perkiraan awal. Sebelumnya, diperkirakan banyak negara mengalami resesi.

“Walaupun kondisi ekonomi global sekarang ini di dunia akan gelap gulita tahun 2023 karena pertumbuhan dunia hanya 2,1 (persen), ini turun drastis dari pertumbuhan tahun sebelumnya yang 6,3 (persen). Jadi memang diperkirakan banyak negara akan mengalami resesi. Sekarang situasi sudah tengah tahun dan kondisinya ternyata agak lebih baik dari yang diperkirakan semula,” kata Sri Mulyani dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal Kategori Kinerja Pengendalian Inflasi di Daerah Periode I 2023 yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin 31 Juli 2023.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Membongkar Surat PPATK Terkait Nilai Transaksi Rp349 Triliun

Namun, Sri Mulyani mengatakan, prediksi pertumbuhan volume perdagangan dunia 2023 masih menjadi paling rendah, dimana dengan angka 2,0 persen jika dibandingkan angka dua tahun terakhir, yakni 5,2 persen pada 2022 dan 10,7 persen pada 2021.

“Kalau dunia tidak saling berdagang, pasti ada bagian dunia yang tadinya membutuhkan barang atau jasa tidak mendapatkannya dan kemudian akan mendorong harga-harga menjadi naik. Inilah kenapa kemudian disrupsi yang terjadi baik dari sisi supply maupun dari sisi perdagangan serta dari sisi distribusi itu akan sangat menentukan inflasi,”tambahnya.

Pada tahun 2022, seluruh dunia mengalami kenaikan inflasi yang sangat tinggi. Dunia disebut mengalami inflasi 8,7 persen dari sebelumnya yang mendekati 0 persen. Bahkan, beberapa negara maju mengalami deflasi yang kemudian melonjak menjadi 7,3 persen.

Baca Juga: Petani Panen Raya, Johan Rosihan: Harga Tingkat Petani Anjlok, Beras di Pasaran Tinggi!

Apabila permintaan mengalami penurunan, maka kegiatan produksi turut mengalami penurunan. Berdasarkan indikator Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur per Juni 2023, 61,9 persen mayoritas negara mengalami PMI manufaktur kontraktif seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jerman, Perancis, Inggris, Korea Selatan, Malaysia, dan Vietnam.

Hal ini dinilai menggambarkan bahwa dampak pelemahan ekonomi global akibat salah satunya adalah inflasi yang menggerus daya beli itu sangat besar.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x