Network
KabarDKI.com - Presiden Jokowi atau Joko Widodo ancam tutup industri yang menjadi penyebab polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Hal itu diingatkan agar menaati aturan pengendalian emisi gas.
Presiden Jokowi menyoroti penyebab polusi di sekitaran Jabodetabek. Karena itu pihak pemerintah akan menjatuhkan sanksi kepada industri-industri yang tidak menaati aturan pengendalian emisi gas yang menyebabkan penurunan kualitas udara di daerah sekitar.
"(Dikenai) sanksi pasti, dan bisa ditutup. Di rapat kemarin sudah saya sampaikan, kalau (industri) tidak mau memperbaiki, tidak pasang scrubber (alat kendali polusi), (maka ada tindakan) tegas untuk ini..., karena harga kesehatan yang harus kita bayar itu mahal sekali," ujar Presiden Jokowi, Rabu 30 Agustus 2023.
Baca Juga: Upaya Mengatasi Polusi Udara Jakarta Perlu Belajar dari Beijing, Ini 3 Langkah Pentingnya
Tercatat, pemerintah telah mengenakan sanksi administratif kepada 11 industri yang menjadi sumber polusi udara. Sanksi itu dikenakan kepada perusahaan batu bara, peleburan logam, kertas, dan arang.
Di samping itu, pemerintah melakukan langkah-langkah untuk mencegah dampak peningkatan polusi udara di perkotaan terhadap kesehatan warga. Selain itu, juga mengampanyekan penerapan protokol 6M+1S untuk mencegah dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan.
Adapun protokol 6M+1S meliputi memeriksa kualitas udara, mengurangi aktivitas luar ruangan, menggunakan penjernih udara, menghindari sumber polusi udara, menggunakan masker, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan jika mengalami gangguan kesehatan.
Baca Juga: KLHK Hentikan Operasional 4 Perusahaan Penyebab Polusi Udara di Jabodetabek, Ini Daftarnya
Ancam tutup industri yang jadi penyebab polusi, merupakan langkah tegas Presiden Jokowi. Namun, ia menyampaikan butuh usaha bersama untuk mengatasi polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
