Ia menuturkan, banyak cerita yang menggambarkan bagaimana perempuan belum memiliki kesempatan yang sama. Kondisi tersebut disebutnya hampir terjadi di semua negara. Ia mencontohkan, banyak orang yang beranggapan bahwa jabatan menteri ketenagakerjaan bukan sebagai pekerjaan perempuan. Pasalnya, di banyak negara, termasuk di Indonesia, menteri yang menangani ketenagakerjaan adalah laki-laki.
"Namun kita ketahui bahwa saat ini banyak
perempuan hebat dipercaya untuk menjadi Menteri dalam kabinet ini, bahkan di antaranya hingga dua periode. Itu artinya jika perempuan diberikan kesempatan yang sama, kami juga bisa untuk memberikan suatu kontribusi yang besar bagi negara tercinta ini," jelasnya.***