Hukum Bergosip saat Puasa Ramadhan, Apakah Hilangkan Pahala?

25 Maret 2024, 08:28 WIB
Hukum Bergosip saat Berpuasa, Apakah Hilangkah Pahala? /Pixabay/xboctoba

KabarDKI.com - Hukum bergosip saat berpuasa akan dibahas dalam artikel ini. Apakah bergosip atau ghibah ini bisa menghilangkan pahala puasa Ramadhan?

Puasa tidak hanya mengajarkan soal menahan lapar dan haus. Islam juga mengajarkan bagaimana umatnya harus menjaga lisan.

Dikutip dari Muhamad Hanif Rahman, khadim Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo dalam tulisannya di portal NU menjelaskan tentang kisah dua wanita yang berghibah.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Abid Dunya, dan Abu Ya'la dari Ubaid, diceritakan bahwa dua perempuan tersebut berada dalam kondisi sangat haus, bahkan hampir mati. Seseorang mendatangi Rasulullah SAW dan melaporkan hal ini. Rasulullah memanggil kedua perempuan itu dan meminta mereka memuntahkan apa yang ada dalam perut mereka.

Perempuan pertama memuntahkan nanah, darah, dan daging hingga setengah dari wadah besar, sedangkan perempuan kedua memuntahkan campuran yang serupa hingga memenuhi wadah tersebut sepenuhnya. Rasulullah menyatakan bahwa keduanya menahan diri dari yang dihalalkan Allah namun berbuka dengan yang diharamkan Allah, karena mereka tenggelam dalam aktivitas menggosip yang tidak senonoh.

Menjaga lisan dari perbuatan dan perkataan yang diharamkan adalah bagian penting dari puasa Ramadhan. Rasulullah mengajarkan bahwa puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga hati dan lisan dari hal-hal yang diharamkan seperti berbohong, mengumpat, caci maki, dan menggosip.

Baca Juga: Apakah Suntik dan Infus Membatalkan Puasa?

Sejalan dengan ajaran Rasulullah, ulama-ulama pun memberikan pandangan bahwa menjaga lisan dari perbuatan maksiat termasuk ghibah (gosip buruk) adalah bagian yang tak terpisahkan dari ibadah puasa. Bagi yang melanggar hal ini, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang apakah puasanya batal atau hanya kehilangan sebagian pahala dan manfaat dari puasa.

Namun, yang jelas, kisah dua perempuan tersebut memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam bahwa puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran spiritual, menjaga lisan dari perbuatan maksiat, dan memperkuat ikatan dengan Allah SWT.

Apakah bergosip membatalkan puasa Ramadhan?.

Menurut Imam Auza'i berdasarkan hadits menyebutkan bergosip membatalkan puasa dan yang melakukannya harus mengqadhanya. Seperti itu juga menurut Ibrahim An-Nakha'i dan Ibnu Hazm.

Baca Juga: Menangis Bisa Membatalkan Puasa?

Sementara menurut Jumhur Ulama maksiat termasuk bergosip dan yang lainnya hanya membatalkan pahalanya puasa dan menghilangkan faedah-faedah puasa Ramadhan seperti di terimanya doa dan pengampunan dosa. Karena itu, sebenarnya hal ini sudah cukup menghinakan dan mencegah dari berbuat maksiat lebih-lebih di bulan suci Ramadhan.
Maimun bin Mahran berkata:

أهون الصوم ترك الطعام والشراب

Artinya, "Derajat puasa yang paling rendah adalah meninggalkan makan dan minum". (Al-Ghumari, 38-39). Wallahu a'lam bisshawab.***

Editor: Nani Suherni

Tags

Terkini

Terpopuler