Hati-hati! Tren Perekonomian Global Masih Tak Pasti

- 26 Juni 2023, 11:15 WIB
Hati-hati! Tren Perekonomian Global Masih Tak Pasti
Hati-hati! Tren Perekonomian Global Masih Tak Pasti /Pixabay/Geralt

KabarDKI.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melihat bahwa tren perekonomian global saat ini masih dalam kondisi tertahan dan tak pasti.

Sri Mulyani menilai berbagai prediksi lembaga yang dikeluarkan dunia, seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), menggambarkan tren perekonomian 2023 cukup lemah bila dibandingkan dengan tahun 2022 maupun 2021.

“Saya baru saja kembali dari Paris Summit 2023 dan memang menggambarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global masih tak pasti,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin 26 Juni 2023.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Membongkar Surat PPATK Terkait Nilai Transaksi Rp349 Triliun

Menkeu menjelaskan Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini hanya akan berada di kisaran 2,1 persen. Sementara IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global 2023 sebesar 2,7 persen dan proyeksi OECD sebesar 2,7 persen.

Sejalan dengan pelemahan ekonomi global, perdagangan global juga menunjukkan pelemahan yang signifikan pada 2023. IMF memprediksi perdagangan global tumbuh hanya sekitar 2,4 persen pada tahun ini, lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan pada 2022 yang tercatat sebesar 5,1 persen dan pada 2021 sebesar 10,6 persen.

Adapun dari sisi inflasi, IMF memproyeksikan laju inflasi akan mengalami tren penurunan. Inflasi dunia diperkirakan mencapai 7,0 persen pada 2023, dengan inflasi Amerika Serikat sebesar 4,5 persen dan negara berkembang sebesar 8,6 persen.

Meski begitu, prediksi laju inflasi pada 2023 masih lebih tinggi bila dibandingkan tren inflasi sebelum masa pandemi Covid-19. Di sisi lain, eskalasi geopolitik di Ukraina dan beberapa negara besar di dunia serta debt distress di negara berkembang maupun negara maju juga masih memberi tekanan pada perekonomian global.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x