Pemerintah Tak Bisa Pulihkan Pusat Data Nasional yang Terkena Ransomware

- 27 Juni 2024, 14:45 WIB
Foto Ilustrasi hacker / Waspada!! Jadi Ancaman Serius Fenomena Kebocoran Data Pribadi
Foto Ilustrasi hacker / Waspada!! Jadi Ancaman Serius Fenomena Kebocoran Data Pribadi /

KabarDKI.com - Data di Pusat Data Nasional yang terkena ransomware oleh hacker ternyata tidak bisa dipulihkan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia, Harlan Wijarnako.

Seperti diketahui hacker berhasil mencuri data-data yang berada di Pusat Data Nasional dengan menggunakan ransomware terbaru bernama "Braincipher".

Baca Juga: Penerima KJMU Tahap 1 di DKI Jakarta Capai Lebih dari 15 Ribu Orang

Hacker yang belum diketahui identitasnya itu bahkan meminta pemerintah RI untuk memberikan uang tebusan hingga Rp8 miliar untuk bisa mengembalikan data-data yang sudah diretas.

"Yang jelas data yang kena ransom ini sudah enggak bisa kami recovery. Jadi kita menggunakan sumber daya yang kita miliki, yang nomor satu kita mengidentifikasi ada tenant-tenant yang memang sudah memiliki back up," tukas Harlan pada press conference di Kemenkominfo.

Menurut Harlan ada total 44 tenant atau server Pusat Data Nasional sudah memiliki backup data seperti di Batam dan Surabaya. Pemulihan data bakal dilakukan dengan dua tahap, salah satunya dengan menghubungi 238 tenant untuk memastikan keberadaan cadangan data.

Baca Juga: Taman Mini Indonesia Indah Targetkan 300 Ribu Pengunjung di Masa Libur Sekolah

"Untuk stage kedua, kalau memang tidak ada back up kami akan reset. Kami siapkan environment yang baru sebagai pengganti PDNS 2 yang sudah kami kunci. Kami set ulang, kami siapkan enviroment baru," tukasnya.***

Editor: Endah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah